Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
Olahraga
10 jam yang lalu
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
2
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
Pemerintahan
10 jam yang lalu
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
3
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
Hukum
10 jam yang lalu
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
4
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
Umum
10 jam yang lalu
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
5
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
Umum
10 jam yang lalu
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
6
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Umum
10 jam yang lalu
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Home  /  Berita  /  GoNews Group
Wonderful Indonesia 2016

Kemenpar Ngebut Perkuat SDM Gerakan Sadar Wisata

Kemenpar Ngebut Perkuat SDM Gerakan Sadar Wisata
Asisten Deputi Tata Kelola Destinasi dan Pemberdayaan Masyarakat Kemenpar, Oneng Setya Harini. (istimewa)
Selasa, 10 Mei 2016 16:24 WIB
Penulis: Daniel Caramoy
JAKARTA- Kementerian Pariwisata (Kemenpar) ngebut mengedukasi masyarakat agar semakin connect dengan spirit pariwisata. Gerakan sadar wisata dan menjadikan Sapta Pesona menjadi life style terus disebar kemana-mana, sebagai implementasi WIN-Way, solid, speed, smart. Salah satunya, Bintek Gerakan Sadar Wisata (Gernasta) siap digelar di Jakarta, 11 Mei 2016 besok.

Di pekan yang sama, kementerian yang dinakhodai Arief Yahya itu juga akan menggelar Gerakan Sadar Wisata dan Penguatan Kelompok Sadar Wisata Kerinci, Jambi, Banda Aceh dan Kepulauan Karimun.

“Community Based Tourism Development adalah keharusan. Jadi kami harus mati-matian membangun dan mengembangkan pariwisata berbasis masyarakat. Masyarakat perlu diedukasi supaya sadar wisata dan menjadikan Sapta Pesona (menjaga ketertiban, keamanan,kebersihan, kesejukan, keindahan, ramah tamah dan kenangan, red) menjadi bagian dari life style,” terang Asisten Deputi Tata Kelola Destinasi dan Pemberdayaan Masyarakat Kemenpar, Oneng Setya Harini, Selasa (10/5/2016).

Bagi wanita berkerudung itu, kesan yang baik sangat dibutuhkan dalam peningkatan minat wisatawan. Unsur masyarakat harus dilibatkan bersama pemerintah, lembaga dan industri pariwisata, pers dan regulator pariwisata. Bila ini semua berkolaborasi, dia optimistis gerakan ini akan menjadi people power toward tourism. Gerakan ini akan menjadikan pariwisata Indonesia bersaing di tingkat global.

“Kami akan melibatkan para pelaku wisata daerah untuk menularkan gerakan sadar wisata. Pengusaha perhotelan, home stay, pengrajin, pengelola desa wisata hingga biro perjalanan, semua akan dilibatkan di gerakan ini,” tambah Oneng yang harus mengejar waktu.

Misinya jelas. Kemenpar ingin mendukung program pemerintah yang menargetkan kunjungan 20 juta wisatawan mancanegara (wisman) dan 275 juta wisatawan nusantara (wisnus) di 2019 mendatang. “Pada 2015 barudikunjungi sekitar 260 juta wisnus. Sedang untuk wismannya, baru 12 juta. Untuk merealisasikan target 2019, masyarakat khususnya para pelaku wisata harus disiapkan menjadi tuan rumah yang baik. Dimulai dari hal-hal kecil, seperti membuang sampah di tempatnya, menjaga keamanan dan kenyamanan wisatawan. Kemudian bersikap ramah serta murah senyum,” katanya.

Untuk agenda di Jakarta, Kemenpar membidik 80 orang dari 24 provinsi. Sementara untuk Gerakan Sadar Wisata dan Penguatan Kelompok Sadar Wisata Kerinci, Jambi, Banda Aceh dan Kepulauan Karimun, Kemenparberencana melibatkan 920 orang.

“Kegiatan memobilisasi masyarakat untuk menemukan sumber devisa negara melalui pariwisata di daerahnya masing-masing akan memberikan dampak berganda yang luar biasa bagiperekonomian rakyat,” paparnya.

Menpar Arief Yahya secara khusus juga meminta 10 Top Destinasi Prioritas itu didahulukan dalam menyiapkan masyarakat sadar wisata. Namanya juga destinasi prioritas, karena itu timeline atau gilirannya juga harus dipercepat. "Utamakan yang utama, prioritaskan 10 destinasi prioritas," tegas Arief Yahya. (*/dnl)

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/