Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
14 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
2
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
13 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
3
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
14 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
4
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
15 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
5
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
13 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
6
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
16 jam yang lalu
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Home  /  Berita  /  GoNews Group
Wonderful Indonesia 2016

Menpar Arief Yahya Luncurkan Festival Wonderful Morotai di Jakarta

Menpar Arief Yahya Luncurkan Festival Wonderful Morotai di Jakarta
Menteri Pariwisata RI, Arief Yahya. (Muslikhin/GoNews)
Kamis, 02 Juni 2016 09:50 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA- Ada yang menarik dari launching Festival Morotai 2016 di Balairung, Gedung Sapta Pesona, Kemenpar, Rabu, 1 Juni 2016, sore itu. PT Citilink Indonesia meneken kesepahaman dengan Pemerintah Kabupaten Morotai dan PT Jababeka di depan Menpar Arief Yahya.

Mereka sepakat untuk berkomitmen membangun pariwisata di KEK Pariwisata Morotai itu. Menpar Areif Yahya menyebut ini adalah kerjasama strategis antara airlines dan properti, yang akan bersama-sama menghidupkan pariwisata di Morotai. Mantan Dirut PT Telkom ini menyebut istilah 3C, dalam business strategy, terutama dalam partnering. Competitive, Comparative dan Cooperatif. "Pilihan bagi Pemda Morotai sudah betul, menggunakan cooperative strategy! Gotong royong, menggandeng semua kekuatan untuk menggapai tujuan," kata Doktor lulusan Unpad Bandung itu.

Menyadari Morotai jauh dari pusat-pusat potensi domestic market, seperti Jakarta, Surabaya, Medan, Makassar dan Bali, kata Arief, maka pergunakan strategi C yang tetakhir, cooperative atau collaboration. "Jababeka berjuang sendiri, bangun properti sendirian, tidak akan sukses. Citilink terbang sendirian juga siapa yang mau diangkut? Pemda hidup sendiri mengisolir diri, itu juga tidak masuk akal? Maka gabungan ketiganya akan membawa optimisme tersendiri," jelasnya.

Tinggal satu yang bisa didrive dari dua institusoi bisnis itu. Yakni investors, yang bisa melihat ada peluang besar di masa depan Morotai. "Saya yakin, resultante dari kerja bersama itu akan membuahkan kerjasama lagi dengan para investor. Saya sudah menghitung, Morotai ini butuh sekitar Rp 50 Triliun, untuk take off, dan cooperation ini sangat meyakinkan untuk mampu," katanya.

Pemkab Morotai bersama maskapai berbiaya murah (LCC) Citilink Indonesia sepakat melakukan kemitraan untuk mendorong pertumbuhan industri pariwisata. MoU kerjasama keduanya ditandatangani di sela peluncuran Wonderful Morotai di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Rabu (1/6).

“Citilink aksesnya, lalu Pemkab Morotai destinasinya,” terang Direktur Keuangan Citilink, Mega Satrio, Rabu (1/6).

Saat ini, Morotai memang bisa disebut sebagai daerah terisolir. Setelah ditetapkan sebagai salah satu destinasi prioritas oleh Presiden Jokowi, semua lini langsung fokus mengembangkan kabupaten di Maluku Utara itu sebagai destinasi wisata maritim.Lokasi yang strategis menjadikan Morotai banyak diincar investor asing.

Di sebelah utara, Morotai bisa ditempuh kurang lebih 3,5 jamdari Jepang, Korea, Taiwan dan Tiongkok. Di bagian barat, Singapura dan sejumlah negara ASEAN juga bisa dijelajahi selama 3,5 jam. Dan di timur, Morotai juga bisa menjangkau Palau dan negara-negara Pasifik.

“Dari sekian banyak pilihan tadi, kami memilih untuk fokus ke Tiongkok terlebih dahulu. Kebetulan wisatawan asal Tiongkok senang dengan wisata maritim. Dan setiap tahunnya jumlah outbound turis dari Tiongkok mencapai lebih dari 100 juta orang. Itu yang terbesar didunia,” tambah Mega.

Sejumlah ahli dari pihak Citilink pun sudah datang ke Morotai untuk mengecek kondisi dan kesiapan infrastruktur yang dibutuhkan. Kondisibandara, panjang landasan udara, ruang tunggu, imigrasi, semua sudah dicek. Meski masih ada sejumlah kekurangan, Citilink tetap pede menerbangkan pesawat jenis A320 dengan kapasitas 180 penumpang ke Morotai. Di tahap awal, pesawat jenis ini akan mengangkut wisman asal Tiongkok.

“Selama ini memang hanya pesawat jenis pesawat ATR berukuran kecil yang singgah ke Morotai. Kami memilih beda. Citilink yang terbang dari dan ke Morotai akan menggunakan A320 berkapasitas 180 penumpang. Tim kami sudah mengkajinya. Semua sudah diperhitungkan,” ulas Mega.

Satu-satunya yang masih belum bisa dipastikan Mega adalah tanggal pasti penerbangan perdana dari dank e Morotai. Meski begitu, Mega tetap yakin penerbangan perdana Citilink bisa dilakukan di akhir tahun 2016. “Waktu pastinya belum bisa saya sebutkan sekarang, tapi kita akan coba akhir tahun ini," tutup Mega. (*/dnl)

wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/