Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
12 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
2
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
11 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
3
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
10 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
4
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
12 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
10 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Duri Kota Petro Dollar Jadi Tujuan Idola Anak Punk Asal Sumut, Alasannya Mengkritik Pemerintah Setempat

Duri Kota Petro Dollar Jadi Tujuan Idola Anak Punk Asal Sumut, Alasannya Mengkritik Pemerintah Setempat
Sejumlah anak punk mulai menghiasi setiap trafich ligth di Duri, Kecamatan Mandau.
Senin, 08 Agustus 2016 13:39 WIB
Penulis: Ira Widana
DURI - Dua hari terakhir, sejumlah anak punk dengan dandanan rambut mohawk dicat, pakaian berantakan ala berandalan, muka penuh dengan tindik dan piercing, terlihat memenuhi setiap persimpangan Jalan Raya di Duri, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Riau.

Pantauan GoRiau.com, mereka terlihat mulai dari simpang Pokok Jengkol, simpang Telkom dan simpang Geroga. Mereka bermain musik dengan suara parau dan lirik penuh pembangkangan. Duri, daerah Kecamatan yang disebut Kota Petro Dollar ini menjadi tempat favorit mereka setiap tahun.

"Kami yang hidupnya di Jalanan inikan selalu berpindah. Paling enak itu di Duri. Banyak bangunan kosong, bisa dijadikan tempat istirahat. Enaknya lagi tidak pernah diusik oleh aparat pemerintahan setempat. Kalau di Pekanbaru atau Dumai, kami masih diburu oleh Satpol PP, tapi kalau di Duri sampai kami bosan masih aman dari ancaman penertiban atau razia," kata Lucas, salah satu dari anak Punk asal Sumatera Utara yang dikonfirmasi GoRiau.com, Senin (8/8/2016) siang.

Saat ditanyakan, bangunan kosong mana yang sering mereka jadikan tempat istirahat sementara, Lucas menjawab masih disekitar Jalan Hangtuah ini. Namun ia tidak tau menyebutkan apa nama tempat tersebut.

"Dekat sekitar kantor Koramil itu banyak tempat yang bisa dipakai untuk istirahat. Dan biasanya kalau sudah di Duri ini kami mau sebulan dan kemudian berpindah lagi, numpang kendaraan lintas provinsi," imbuhnya lagi didampingi 9 orang teman-temannya dengan pandangan sinis.

Keberadaan mereka yang baru muncul ini belum terlalu meresahkan masyarakat Duri. Namun dari cerita mereka yang akan turun kesejumlah tempat makan saat malam hari, akan menjadi keluhan bagi masyarakat.

"Kalau dipersimpangan Jalan kita tidak terlalu ditolak masyarakat. Tapi kalau kita turun ke sejumlah tempat makanan dan cafe, itu biasanya belum 1 menit udah disuruh pergi sama pengelola tempat makanan," ketusnya lagi meski sudah dilarang temannya bercerita banyak.

Sementara itu, Kasi Trantib Kecamatan Mandau, Syamsul Alam saat dikonfirmasi perihal penertiban anak punk ini, tidak berada di kantor. Dan saat dicoba menghubungi sambungan selulernya juga tidak tersambung. Hingga berita ini dirilis, Syamsul Alam masih belum bisa dihubungi. ***

Kategori:Umum, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/