“Meskipun telah menalan anggaran Rp7,7 miliar, tetapi gedung ini belum bisa kita fungsikan karena belum ada interior. Interior itu suatu fasilitas terpenting di dalam sebuah gedung yang didesain khusus untuk hiasan,” kata Kepala Bidang Pariwisata dan Budaya, Dinas Perhubungan Aceh Utara, Nurliana kepada GoAceh, Sabtu (13/8/2016).
Gedung yang didesain dua lantai itu dibangun secara bertahap-tahap dengan dana APBK Otsus Aceh Utara. Gedung museum tersebut pertama kali digagas pada tahun 2011 lalu.
“Tahun 2016 ini pemerintah menganggarkan Rp800 juta APBK Otsus. Insya Allah akhir tahun 2016 sudah bisa difungsikan jika fasilitas interior sudah rampung. Untuk fasilitas interior juga membutuhkan anggaran sekitar Rp900 juta,” ujar dia.
Nurliana menambahkan, di gedung museum itu nantinya akan disimpan benda-benda sejarah dan naskah kerajaan islam. Di samping lokasi museum juga dibangun sebuah monumen, namun anggaran untuk monumen direalisasikan Pemerintah Pusat melalui APBN sebesar Rp52 miliar.