Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Karyawan Gunarso Tancap Gas Siapkan Strategi Ketahanan Pangan di Jakarta
Umum
9 jam yang lalu
Karyawan Gunarso Tancap Gas Siapkan Strategi Ketahanan Pangan di Jakarta
2
Pj Gubernur DKI Canangkan Kampung Siaga TBC
Umum
9 jam yang lalu
Pj Gubernur DKI Canangkan Kampung Siaga TBC
3
Kesit Budi Handoyo Segera Dilantik sebagai Ketua PWI Jaya, Ucapan Selamat Mengalir Deras
Umum
9 jam yang lalu
Kesit Budi Handoyo Segera Dilantik sebagai Ketua PWI Jaya, Ucapan Selamat Mengalir Deras
4
Fabianne Nicole, Miss Universe Indonesia Rilis Single Perdana 'Cinta Yang Salah'
Umum
3 jam yang lalu
Fabianne Nicole, Miss Universe Indonesia Rilis Single Perdana Cinta Yang Salah
5
Afgan Ikut Jadi Bintang Tamu dalam Konser David Foster
Umum
3 jam yang lalu
Afgan Ikut Jadi Bintang Tamu dalam Konser David Foster
6
Presiden NOC Prancis Doakan Timnas U-23 Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
DKI Jakarta
2 jam yang lalu
Presiden NOC Prancis Doakan Timnas U-23 Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Home  /  Berita  /  Riau

Asian Agri akan Bangun 20 PLTBg Hingga Tahun 2020 di Riau, Jambi dan Sumatera Utara

Asian Agri akan Bangun 20 PLTBg Hingga Tahun 2020 di Riau, Jambi dan Sumatera Utara
Pembangkit Listrik Tenaga Biogas Asian Agri
Minggu, 28 Agustus 2016 15:48 WIB
Penulis: Hermanto Ansam
JAKARTA - Industri sawit  selain memproduksi minyak kelapa sawit dan banyak produk turunannya yang sangat berguna bagi masyarakat juga mampu menghasilkan tenaga listrik dalam jumlah sangat besar yang diperoleh dari limbahnya. Karena itu, Asian Agri, perusahaan perkebunan sawit akan mendirikan 20 Pembangkit Listrik Tenaga Biogas yang tersebar di Sumatera yaitu di Riau, Jambi dan Sumatera Utara dari yang saat ni baru terbangun 5 PLTBg.

Tenaga listrik yang didapat dari sumber terbarukan ini mempunyai potensi untuk memecahkan masalah kelangkaan listrik nasional. Hal ini telah dibuktikan oleh Asian Agri yang telah membangun lima pembangkit listrik tenaga biogas di Riau, Jambi dan Sumatra Utara, yang masing-masing PLTBg mampu menghasilkan 2 MW listrik.

Sementara pantauan di daerah menunjukkan bahwa kebutuhan listrik di pabrik sawit sendiri tak lebih dari 700 kilowatt sehingga masih ada sisa atau kelebihan listrik (excess power) sebesar 1,3 MW. Seandainya 1 rumah tangga sederhana membutuhkan 900 watt, maka kelebihan listrik Asian Agri saat ini dapat dimanfaatkan oleh lebih dari 7.000 rumah tangga.

Perusahaan kelapa sawit yang didirikan oleh Sukanto Tanoto ini sendiri menargetkan akan membangun hingga 20 unit sampai tahun 2020. Dengan demikian pada tahun tersebut, sekitar 28.000 rumah akan dapat menikmati tenaga listrik ini.

''Sebagai warga korporasi yang mendukung Pemerintah mengurangi ketergantungan impor BBM dan membantu menyediakan energi alternatif yang ramah lingkungan dan menjadikan program keberlanjutan, Asian Agri telah menghasilkan energi terbarukan yakni biodiesel, dan mengolah limbah cair sawit (POME) untuk menghasilkan biogas sebagai sumber energi listrik,'' ujar Humas Asian Agri, Lidia Veronika kepada GoRiau.com (GoNews Grup).

Tidak terhenti di situ, pengolahan POME juga mengurangi emisi gas rumah kaca. Dengan 42% lahan dikelola petani, luas perkebunan Indonesia sekitar 8,4 juta hektar dapat menghasilkan 21,3 juta ton minyak sawit. Bayangkan jika seluruh pelaku industri kelapa sawit mengambil peran melakukan inisiatif serupa. Masalah kelangkaan listrik nasional akan terpecahkan tanpa perlu investasi dari pemerintah, dan masyarakat tidak perlu menunggu terlalu dalam kegelapan. ***

Kategori:Ekonomi, Riau
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/