Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
21 jam yang lalu
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
2
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
24 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
3
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
21 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
4
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
22 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
5
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Olahraga
21 jam yang lalu
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
6
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
Olahraga
18 jam yang lalu
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Soal Bentrokan di Meranti, Kapolri: Polisi Itu Harus Loyal Kepada Rakyat

Soal Bentrokan di Meranti, Kapolri: Polisi Itu Harus Loyal Kepada Rakyat
Jenderal Polisi Tito Karnavian didampingi Kapolda Riau, Brigjen Supriyanto usai pertemuan internal di Brimobda Polda Riau, Selasa
Selasa, 30 Agustus 2016 16:53 WIB
Penulis: Chairul Hadi
PEKANBARU - Belakangan dibeberapa daerah mencuat sejumlah konflik yang melibatkan Polri dan warga sipil, salah satunya, peristiwa berdarah yang terjadi di Mapolres Kepulauan Meranti, Riau. Jenderal Polisi Tito Karnavian selaku Kapolri menyayangkan hal tersebut.

Imbasnya, kata Tito Karnavian, akan mengurangi kepercayaan publik terhadap lembaga kepolisian. Jika sudah begitu, sulit untuk memperbaiki citra abdi negara tersebut. Menurutnya, rakyat adalah 'penguasa', dan Polri harus mendapatkan kepercayaan di masyarakat.

"Rakyat itu sebuah kekuatan besar. Kita (Polri, red) harus loyal. Polri harus mendapat kepercayaan mereka. Tidak ada organisasi bisa survive bila tidak dapat restu dan dukungan dari rakyat," katanya saat memberikan arahan kepada bawahannya, di Brimobda Polda Riau, Selasa (30/8/2016).

Setelah ditunjuk menjadi Kapolri, Tito langsung tancap gas dengan commander wish yang intinya untuk kepentingan orang banyak, mulai dari reformasi kultural dan mental agar polisi dekat dengan masyarakat serta bersikap humanis. Soal pelayanan publik berbasis teknologi, public trust (kepercayaan publik), informasi yang terbuka, serta sikap polisi.

"Kepercayaan publik jangan hanya dilevel atas (pimpinan), tapi juga ke bawah. Makanya commander wish ini saya sengaja saya langsung turun untuk menyampaikan. Harus ada kesadaran, bahwa perlu memperbaiki citra Polri, tentunya dengan memperbaiki kinerja," yakin Tito.

"Mencegah potensi polemik ini muncul atau terulang, saya sudah minta Polda Riau supaya membangun hubungan baik dengan semua stakeholder, baik pemerintah, TNI dan unsur lainnya, termasuk tokoh masyarakat, Ormas, civil society dan LSM," sambungnya.

"Kasus di Meranti cukup kita jadikan pejalaran bahwa mekanisme commander wish itu tidak jalan. Ini saya himbau ke jajaran Polda termasuk Polres lainnya untuk mengevaluasi, ambil pelajaran ini, agar tidak terjadi di tempat lain," tukas dia. ***

Kategori:Peristiwa
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/