Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
Olahraga
20 jam yang lalu
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
2
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
Olahraga
20 jam yang lalu
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
3
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
Olahraga
19 jam yang lalu
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
4
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
Olahraga
20 jam yang lalu
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
5
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
Olahraga
19 jam yang lalu
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
6
Buat 1.000 Lilin dari Minyak Jelantah, SMAN 13 Jakarta Diganjar Rekor MURI
Umum
16 jam yang lalu
Buat 1.000 Lilin dari Minyak Jelantah, SMAN 13 Jakarta Diganjar Rekor MURI
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Hari Aksara harus Dijadikan Bahan Refleksi

Hari Aksara harus Dijadikan Bahan Refleksi
Sekumpulan siswi SD sedang membaca buku untuk menambah wawasan mereka (ilustrasi/google.com)
Minggu, 11 September 2016 19:23 WIB
Penulis: Yusuf Ahmad

MEDAN - Hari Aksara Internasional yang diperingati setiap 8 September harusnya dijadikan sebagai bahan refleksi bagi masyarakat Indonesia. Sebab, aksara yang tak dapat dilepaskan dari dunia literasi dan membaca, sedang dalam kondisi yang memprihatinkan.


Inisiator Gerakan Boemi Poetera, Tengku Zainuddin mengatakan, masalah tersebut harusnya dapat menjadi bahan refleksi masyakarat Indonesia dalam memeringati Hari Aksara Internasional.

"Aksara mengarah pada literasi. Kalau kita bicara literatur, sangat banyak yang kita miliki. Hanya saja, literatur itu memfosil di rak-rak buku dan perpustakaan," kata Zainuddin saat diwawancarai GoSumut, Minggu (11/9/2016).

"Kemampuan cendekiawan kita yang tidak dapat dinikmati khalayak banyak, itu akan menyebabkan masyarakat lupa dan meninggalkan budaya dan leluhurnya," timpalnya kembali.

Untuk itu, dirinya menekankan, budaya membaca dan literasi harus diperkuat untuk menghadapi dinamika zaman.

"Budaya membaca dan literasi sangat penting untuk menghadapi zaman. Kita harus kuatkan itu. Dan ingat, membaca tidak hanya membaca tulisan, tapi juga membaca fenomena yang ada," pungkasnya.

Editor:Arif
Kategori:GoNews Group, Pendidikan, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/