Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
19 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
2
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
20 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
3
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
Olahraga
14 jam yang lalu
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
4
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
Olahraga
14 jam yang lalu
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
5
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
2 jam yang lalu
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
6
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Olahraga
2 jam yang lalu
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Home  /  Berita  /  Sumatera Barat

Topang UMKM, Bank Indonesia Sumbar Kembangkan Klaster Holtikultura di Payakumbuh

Jum'at, 07 Oktober 2016 10:50 WIB

"Program pengembangan klaster ini merupakan kerja sama antara BI Sumbar dengan sejumlah instansi terkait yang diharapkan mampu menciptakan peningkatan produksi hortikultura, perbaikan mekanisme pertanian dari pertanian konvensional menjadi pertanianmodern, penguatan aspek kelembagaan petani melalui pendirian koperasi danketerbukaan akses keuangan," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumbar Puji Atmoko dalam siaran pers yang diterima GoSumbar, Kamis (6/10/2016).

Disebutkan Puji, dalam merancang dan melaksanakan program pengembangan klaster tersebut, BI Sumbar bekerjasama dengan Dinas Pertanian, Tanaman Pangan Prov. Sumbar; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Prov. Sumbar;Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Prov. Sumbar;dan Dinas Tanaman Pangan, Perkebunan dan Kehutanan Kota Payakumbuh. Dengan pola kerja sama ini diharapkan tercipta sinergi yang kuat antar instansi sehingga mampu memberikan hasil yang maksimal.

Juga, Program SLPHT ini merupakan salah satu program terpadu mulai dari proses input, produksi, sampai dengan pemasaran yang diterapkan pada Kelompok Tani (Poktan) Bina Bersamadan Baliak Mayang di Kota Payakumbuh. Program SLPHT ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman petani tentang teknologi pengendalian hama dan penyakit pada tanaman hortikultura secara efektif dan efisien sehingga mampu menekan angka kehilangan hasil pada petani yang mencakup beberapa kegiatan yaitu pertemuan persiapan (kesiapan peserta, kontrak belajar dan pemaparan teknis budi daya sesuai SLPHT), pertemuan rutin selama 20 kali pertemuan (materi khusus, pengamatan dan kerja lapang), dan ditutup dengan kegiatan field day (temu lapang petani, diskusi dan presentasi terkait hasil SLPHT).

Selama kurang lebih 5 bulan pelaksanaan SLPHT ini, para petani diharapkan mampu mengimplementasikan budi daya tanaman hortikultura dengan lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya. Selain itu, para petani diharapkan makin sadar akan perlunya penanganan dan pengendalian hama dan penyakit agar terhindar dari penurunan produksi tanaman. Untuk itu, dalam langkah penguatan, para petani akan dibekali dengan metode pengendalian serangan hama dan penyakit melalui demonstrasi plot (demplot) tanaman di lahan pertanian yangdilakukan selama periodeSeptember2016 sampai dengan Februari 2017.

Pengendalian Inflasi Daerah

Dalam kesempatan yang sama, Puji juga mengatakan, sumber utama tekanan inflasi Indonesia banyak dipengaruhi supply side(sisi penawaran) yang disebabkan gangguan produksi, distribusi maupun kebijakan pemerintah, khususnya terkait komoditas bahan pangan. Saat inikomoditas bahan pangan merupakan penyumbang utama inflasi di Indonesia.Dalam situasi dan kondisi seperti itu, dan sejalan dengan tujuanmengendalikan laju inflasi,Bank Indonesia dinilai perlu turut serta menjagaketersediaan pangan. Kecukupan ketersediaan bahan pangan dipercayamampu menjaga sisi supply sehingga mampu meredam gejolak hargasekaligus membantu mengendalikan laju inflasi.

Keikutsertaan Bank Indonesia menjaga sisi supply itulah yang kemudian diwujudkan dalam bentuk program pengembangan klaster komoditas bahanpangan.Adapun kriteria pemilihan komoditas bahan pangan yang akan dikembangkan dengan model klaster, selain komoditasyang menjadi sumber tekanan inflasi, komoditas yang berorientasi ekspor dan komoditas yang merupakan unggulan di wilayah Sumbar merupakan jenis-jenis komoditas pilihan yang bisa dikembangkan pula. Sehingga, program pengembangan klaster yang dikembangkan oleh Bank Indonesia bersama-sama dengan pemerintah daerah setempat tidak hanya bertujuan untuk mengendalikan inflasi di daerah tetapi juga untuk mengembangkan potensi ekonomi daerah bersangkutan.

Saat ini, program klaster yang sedang dijalankan oleh KPw BI Sumbar berjumlah 4 klaster yaitu: a) klaster cabai merah di Nagari Pandai Sikek, Kabupaten Tanah Datar; b) klaster pembibitan sapi di Kinali, Kabupaten Pasaman Barat; c) klaster hortikultura di Kota Payakumbuh; d) klaster sapi perah di Kota Padang Panjang yang dipantau secara terus menerus perkembangannya bersama-sama dengan instans terkait. Harapannya, setelah 3 tahun pelaksanaan perogram pengembangan klaster tersebut, masing-masing klaster menjadi mandiri dalam melanjutkan dan mengembangkan usahanya, baik dari sisi produksi, pemasaran, kelembagaan dan akses keuangan. ***

Editor:Calva
Kategori:Ekonomi, Sumatera Barat
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/