Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
Olahraga
23 jam yang lalu
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
2
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
23 jam yang lalu
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
3
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Olahraga
23 jam yang lalu
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
4
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
Olahraga
17 jam yang lalu
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
5
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
Olahraga
17 jam yang lalu
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
6
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Olahraga
14 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Home  /  Berita  /  Hukum

Penemuan Mayat di Desa Ampolu Jadi Tanda Tanya Warga

Penemuan Mayat di Desa Ampolu Jadi Tanda Tanya Warga
Goni inilah yang dipakai pelaku untuk membungkus mayat korban dan saat ditemukan sejumlah warga Desa Ampolu tepat di bawah Jembatan Paya Kambing. (GoSumut/Sufriady Halomoan)
Senin, 17 Oktober 2016 19:50 WIB
Penulis: Sufriady Halomoan
PADANG LAWAS - Tokoh Pemuda Desa Ampolu, Parman Daulay menyatakan penemuan mayat di desa Ampolu tepatnya di bawah Jembatan Paya Kambing, Minggu (16/10/2016), masih menjadi tanda tanya besar oleh warga.

“Hingga sekarang masih jadi perbincangan hangat warga. Terlebih, identitas korban yang belum diketahui dan diduga kuat bukan warga Kabupaten Palas,” ungkapnya kepada GoSumut, Senin (17/10/2016).

Parman menyebutkan, warga menduga korban berasal dari daerah Riau. Begitupun, katanya, ini juga masih belum ada bukti petunjuk yang lebih kuat dan juga belum ada keterangan resmi dari kepolisian.

Hanya saja, kata dia, pilihan pelaku membuang di dekat jembatan yang masih dekat pemukiman warga jadi pertanyaan besar. Terlebih, untuk membuang jasad korban, memerlukan kerja keras.

"Kok  bisa dibuang di tempat kita? Itu juga yang membuat geram semua masyarakat. Memang, dilihat dari posisi pembuangan mayat tersebut, cukup dekat dengan pemukiman warga. Jembatan Paya Kambing ini hanya berjarak belasan meter dari rumah-rumah warga. Bahkan, Juga, dekat dari sekolah SMPN 2 Sosa," tuturnya.

Di sisi lain, jalan tersebut juga merupakan jalan lintas provinsi yang menghubungkan Sosa dengan Provinsi Riau. Tentu, tidak sedikit yang melintas di jalan ini. Terlebih, pembuangan mayat itu bertepatan di Hari Minggu, yang merupakan hari pekan yang cukup ramai di Pasar Ujung Batu Kecamatan Sosa, yang biasanya pedagang sejak tengah malam sudah berdatangan dan melintasi lokasi ini.

Kuat dugaan, pelaku pembunuhan itu tidak hanya satu orang. Terlebih, untuk membuang mayat yang harus membutuhkan kerja keras dan tenaga lebih satu orang, diduga pelakunya sedikitnya dua orang.

"Bayangkan saja, berarti waktu mau membuang mayat itu harus dilewati lagi tangan-tangan (pagar) jembatannya. Kini, warga masih menunggu kinerja kepolisian untuk bisa mengungkap kasus ini. Mulai dari identitas korban, pelakunya dan juga motif pembunuhan yang terjadi," jelasnya menutup.

 

Editor:Arif
Kategori:Hukum, Peristiwa, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/