Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Adelia Pasha Kemalingan di Paris, Tas Istri Pasha Ungu itu Raib
Umum
19 jam yang lalu
Adelia Pasha Kemalingan di Paris, Tas Istri Pasha Ungu itu Raib
2
Taylor Swift dan Travis Kelce Kepergok Bersantai Mesra di Pantai Bahamas
Umum
19 jam yang lalu
Taylor Swift dan Travis Kelce Kepergok Bersantai Mesra di Pantai Bahamas
3
Eva Mendes Mundur dari Dunia Akting Demi Anak
Umum
19 jam yang lalu
Eva Mendes Mundur dari Dunia Akting Demi Anak
4
Kalah Lawan Sri Lanka, Timnas Putra Bersiap Hadapi Korsel di Kualifikasi Grup B FIBA 3X3 Asia Cup 2024
Olahraga
18 jam yang lalu
Kalah Lawan Sri Lanka, Timnas Putra Bersiap Hadapi Korsel di Kualifikasi Grup B FIBA 3X3 Asia Cup 2024
5
Berkolaborasi dengan Galestra, Donner Buka Toko Flagship Pertama di Jakarta
Umum
19 jam yang lalu
Berkolaborasi dengan Galestra, Donner Buka Toko Flagship Pertama di Jakarta
6
Zayn Malik Rindu Kejayaan Masa Lalu
Umum
19 jam yang lalu
Zayn Malik Rindu Kejayaan Masa Lalu
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Tinjau Lokasi Tanah Terban, Ketua DPRD Padang Minta BPBD Atasi Bencana

Tinjau Lokasi Tanah Terban, Ketua DPRD Padang Minta BPBD Atasi Bencana
Ketua DPRD Padang, Erisman bersama tokoh masyarakat meninjau lokasi tanah terban di kelurahan Batang Arau RT 03 RW 03 Kecamatan Padang Selatan.
Senin, 17 Oktober 2016 19:47 WIB
Penulis: Agib Noerman

PADANG - DPRD meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang memetakan daerah rawan bencana di Kecamatan Padang Selatan. Hal ini disampaikan Ketua DPRD Padang, Erisman mengingat kecamatan tersebut merupakan daerah rawan bencana sepeti longsor dan tanah terban. 

"Diminta agar BPBD bersama Dinas Sosial mengatasi persoalan warga korban tanah terban. Kemudian, BPBD harus memetakan daerah rawan bencana kata Erisman, Senin (17/10/2016) ketika meninjau lokasi tanah terban yang terjadi di kelurahan Batang Arau RT 03 RW 03 Kecamatan Padang Selatan.

Erisman mengatakan pemerintah mencarikan solusi agar tidak menimbulkan korban jiwa. Ia meminta agar ada pendataan by name by adress terbaru untuk warga di kelurahan Batang Arau ini. Pihak kelurahan harus segera berkoordinasi dengan Dinas TRTB untuk memperkecil persoalan yang terjadi di daerah lereng perbukitan pada kelurahan setempat.

"Hal ini terkait kondisi atau keberadaan rumah warga apakah pantas atau tidak berdiri didaerah lereng, apalagi dengan kemiringan hingga 90 derjat. Perlu dilakukan pembahasan bersama dalam hal ini. Apalagi saat ini menjelang akhir tahun, cuaca ekstrem terjadi di Kota Padang, perlu penanganan dari instansi terkait, " ungkap Erisman.

Iswandi Muchtar menambahkan, kunjungan ini merupakan bentuk kepedulian pada warga dari wakil rakyat di DPRD Kota Padang. Memang kita akui Kota Padang adalah daerah rawan bencana seperti banjir, longsor, pohon tumbang apalagi beberapa waktu terakhir cuaca ekstrem melanda Kota Padang.

"Kami juga mengimbau agar masyarakat tidak lagi membangun rumah dikawasan lereng perbukitan, apalagi di kemiringan yang cukup curam. Namun dengan peristiwa yang telah terjadi kami harap pihal terkait bisa memberikan bantuan bagi korban tanah terban ini, "ujarnya.

Efrinaldi  Lurah yang baru menjabat empat bulan di kelurahan Batang Arau itu mengatakan, di kelurahan Batang Arau ini ada 19 RT dan kami dua bulan lalu sudah memberikan data warga yang tinggal kemiringan 90  ini pada pihak TRTB. Atas peristiwa ini yang kita kawatirkan seandainya rumah ini terban akan mengakibatkan dampak pada 11 rumah 17 kk 58 jiwa yang berada dibawah, " ujarnya.

Kedepan kami akan selalu mengingatkan warga setempat yang sudah lama tinggal di kelurahan Batang Arau ini, khususnya dikawasan lereng yang kondisi cukup curam agar selalu waspada ketika turun hujan lebat. Kemudian tidak memperbolehkan warga untuk mendirikan bangunan baru di lereng perbukitan yang kemiringannya mencapai 90 derjat apalagi tidak ada izinnya untuk itu," ungkapnya.

Hal senada disampaikan Fuji Astomi Camat Padang Selatan yang hadir dalam kunjungan tersebut. "Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat Padang Selatan untuk tidak lagi mendirikan rumah di lereng perbukitan. Karena disamping berbahaya juga tidak memiliki izin kepemilikan, artinya tidak sesuai dengan aturan," katanya.

Menurut Fuji Astomi, daerah bukit Batang Babungu, Bukit Karan, kami selalu memperingatkan agar warga tidak lagi mendirikan bangunan baru. Ini merupakan suatu peringatan atau contoh yang di sampaikan oleh Sang pencipta agar tidak lagi melanggar aturan - aturan yang sudah ada, " ungkap Fuji Astomi.(agb)

wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77