Usai Pecahkan Rekor MURI, Kepulauan Meranti Disarankan Punya Gerakan Sehari Makan Sagu
Penulis: Safrizal
Salah satunya, kata M Tartib, adalah dengan membuat gerakan sehari makan sagu. Ini merupakan aplikasi dari upaya menambah boomingnya sagu sebagai pangan nasional. "Kita apresiasi upaya Pemda memecahkan rekor MURI itu. Tapi, setelah itu harus ada aplikasi nyata di tengah kehidupan sehari-hari," kata M Tartib saat berbincang-bincang dengan GoRiau, Senin (17/10/2016) malam.
"Salah satunya dengan gerakan sehari dalam setiap minggu harus makan sagu," tambah Tartib.
Politisi Gerindra di DPRD Kepulauan Meranti itu mengatakan, gerakan sehari makan sagu itu harus pula diawali dari pihak eksekutif. Nantinya, kata Tarib, jika gerakan sehari makan sagu ini berjalan sebagaimana diharapkan, tentu akan memberikan banyak manfaat bagi daerah. Seperti meningkatnya produksi sagu, dan ketahanan pengan dari sagu benar-benar terwujud.
"Coba bayangkan, sehari saja dalam satu minggu kita makan sagu. Berapa banyak peningkatan konsumsi sagu dan mengurangi konsumsi beras. Pegawai di Meranti berapa, ditambahkan honorer, ini sangat banyak. Jelas akan berdampak positif pada banyak sisi," kata Tartib lagi.
Guna mendukung gerakan itu, diharapkan juga kepala daerah mengeluarkan peraturan, minimal surat edaran. "Perkuat dengan peraturan bupati, atau minimal surat edaran," tuturnya.
Sebelumnya, Plt Sekdakab Yulian Norwis SE MM didampingi Kabag Humas Helfandi SE MSi mengatakan bahwa Kepulauan Meranti akan memecahkan rekor MURI dengan masakan berbahan dasar sagu. Setidaknya, akan ada 350 menu olahan berbahan dasar sagu Pemkab Kepulauan Meranti bekerjasama dengan Asosiasi Perusahaan Jasaboga Indonesia (APJI).
"300 masakan dari kita, sementara 50 nya dari APJI," kata Yulian Norwis kepada GoRiau sambil mengatakan kegiatan tersebut akan diadakan tanggal 25 Oktober 2016 di Pekanbaru. ***
Kategori | : | Ekonomi |