Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Bernard van Aert Resmi Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
18 jam yang lalu
Bernard van Aert Resmi Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
2
PERBASI Panggil 14 Pemain untuk Ikut TC Tahap Kedua Timnas Basket U-18 Putri di Bali
Olahraga
18 jam yang lalu
PERBASI Panggil 14 Pemain untuk Ikut TC Tahap Kedua Timnas Basket U-18 Putri di Bali
3
PT Pertamina Siap Dukung PB Percasi Lahirkan Pecatur Andal
Olahraga
8 jam yang lalu
PT Pertamina Siap Dukung PB Percasi Lahirkan Pecatur Andal
4
Susanto Megaranto Kalah, IM Gilbert Elroy Tarigan Bermain Remis
Olahraga
7 jam yang lalu
Susanto Megaranto Kalah, IM Gilbert Elroy Tarigan Bermain Remis
Home  /  Berita  /  Umum

Nagari Katialo Peringati Hari Jadinya ke-16, Bupati Solok Ikut Hadir

Nagari Katialo Peringati Hari Jadinya ke-16, Bupati Solok Ikut Hadir
Bupati Solok, H. Gusmal, dan Ketua LKAAM kabupaten Solok, Sy. Dt. Siri Marajo dalam ulang tahun Nagari Katialo, Kecamatan X Koto Diatas, Kabupaten Solok, Selasa (18/10).
Kamis, 20 Oktober 2016 11:41 WIB
Penulis: Dafrizal

SOLOK - Kembali ke nagari haruslah bermula dengan kesediaan untuk rujuk kepada hukum adat dan norma yang berlaku di nagari serta kesetiaan melaksanakan hukum positif atau undang-undang negara. Wali nagari akan berperan sebagai kepala pemerintahan di nagari dan juga pimpinan adat.

Bupati Solok, H. Gusmal SE. MM, menegaskan hal itu saat menghadiri Ulang Tahun Nagari Katialo, Kecamatan X Koto Diatas, yang ke-16, Selasa (18/10/2016). Ulang tahun Nagari Katialo dilaksanakan di halaman gedung serba guna Nagari Katialo ini dihadiri oleh Ketua LKAAM Kab, Solok, Syafri Dt. Siri Marajo, Kepala Satpol PP, Muspika Kecamatan X Koto Diatas, Wali Nagari dan Ketua KAN se-Kecamatan X Koto Diatas.

Bupati Solok menambahkan, Sebagai kepala pemerintahan terendah, nagari memiliki hirarki yang jelas dengan pemerintahan di atasnya (kecamatan atau kabupaten). Sedangkan sebagai kepala adat, tambah Bupati, harus berurat ke bawah yakni berada di tengah komunitas dan pemahaman serta perilaku adat istiadat yang dijunjung
tinggi anak nagari karena adat salingka nagari ,Pusako salingka korong.

Sementara Ketua LKAAM Kab. Solok Dt. Siri Marajo mengatakan, dukungan masyarakat adat atau kesepakatan tungku tigo sajarangan yang terdiri dari ninik mamak, alim ulama, cadiak pandai, bundo kanduang dan kalangan rang mudo harus mendukung dalam satu tatanan sistim pemerintahan.

"Anak nagari sangat berkepentingan dalam merumuskan nagarinya." Ujar Dt. Siri. Konsepnya tumbuh dari akar nagari itu sendiri, bukanlah suatu pemberian dari luar. Dalam pituah adat, "masak padi ‘rang singkarak, masaknyo batangkai-tangkai, satangkai jarang nan mudo, Kabek sabalik buhus sintak, Jaranglah urang nan maungkai, Tibo nan punyo rarak sajo".

Maksunya, tambah ketua LKAAM, diperlukan orang-orang yang ahli di bidangnya untuk menatap setiap perubahan peradaban yang tengah berlaku. ***

Editor:W Leto Tapays
Kategori:GoDrone, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/