Home  /  Berita  /  Ekonomi

KID Kalahkan 4 Pelabuhan Besar di Indonesai, 'Dumai Memenuhi Syarat Jadi Palm Oil Green Economic Zone'

KID Kalahkan 4 Pelabuhan Besar di Indonesai, Dumai Memenuhi Syarat Jadi Palm Oil Green Economic Zone
Menteri Perindustrian Republik Indonesia Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan ke Oleochemical Plant di Kawasan Industri Dumai, Kota Dumai, Riau.
Kamis, 03 November 2016 16:14 WIB
Penulis: Friedrich Edward Lumy
DUMAI - Untuk mengembangkan Palm Oil Green Economic Zone, Pemerintah Indonesia dan Malaysia telah menginisiasi kerjasama di bidang ekonomi melalui pembentukan lembaga persatuan negara penghasil minyak kelapa sawit atau Council Palm Oil Producing Countries (CPOPC).

Kawasan Industri Dumai (KID) yang terletak di Kelurahan Pelintung, Kecamatan Medang Kampai, Kota Dumai, Riau, merupakan salah satu kandidat Palm Oil Green Economic Zone dari CPOPC. Dan KID berhasil mengalahkan empat pelabuhan besar yang ada di Indonesia.

Baca Juga: Saat Menperin RI Menunggu Kedatangan Gubri di Bandara Pinang Kampai Dumai

Demikian hal itu dikatakan Menteri Perindustrian Republik Indonesia (Menperin RI) Airlangga Hartarto kepada GoRiau.com, Kamis (3/11/2016) usai melakukan tatap muka di KID Pelintung, membahas Palm Oil Green Economic Zone.

"Kita sudah meluncurkan inisiatif Palm Oil Green Economic Zone. Dimana kemarin ada beberapa wilayah di Indonesia yang menjadi kandidat, termasuk Kota Dumai," katanya.

Baca Juga: Ada Apa Menperin RI Datang ke Kawasan Industri Dumai?

Empat wilayah di Indonesia yang menjadi Palm Oil Green Economic Zone, yaitu Sei Mangkei di Kecamatan Bosar Maligas, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara. Kuala Tanjung di Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batu Bara, Provinsi Sumatera Utara. Bontang di Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur. Dan Kawasan Industri Dumai di Kota Dumai, Provinsi Riau.

"Dari keempatnya ini, setelah kami (Kementerian Perindustrian RI, red) evaluasi. Yang paling siap adalah Dumai. Oleh karena itu, kami cek ke lapangan dan melihat Kawasan Industri Dumai," ujarnya.

Baca Juga: Dewan Produsen Sawit Indonesia-Malaysia Dimulai Januari 2017, Industri di Dumai Juga Harus Segera Mulai

Menurut Airlangga, inisiatif ini akan diluncurkan pada awal tahun 2017 dan di Malaysia juga ada satu lokasi. "Dari hasil evaluasi, Dumai memenuhi persyaratan menjadi Palm Oil Green Economic Zone," bebernya.

"Hanya di sini (Kota Dumai, red), kami melihat perlu adanya peningkatan arus komoditi kelapa sawit. Karena Pelabuhan Dumai sudah cukup representatif," ungkapnya.

Dikatakan Airlangga, Palm Oil Green Economic Zone tidak berpolusi. "Beda lagi kalau kita bicara Migas, itu hal yang berbeda. Di sini yang didorong Green Economic Zone atau non polusi," ungkapnya.

Dumai ditunjuk sebagai Palm Oil Green Economic Zone, jelas Airlangga, karena melihat keempat kawasan yang ada setelah dievaluasi. "Yang paling siap menerima industri ditahun 2017 itu hanya Dumai," jelasnya.

Saat mengunjungi Kawasan Industri Dumai, Airlangga didampingi Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, Kapolda Riau Brigjen Pol Zulkarnain, Walikota Dumai Zulkifli As, Sekdako Dumai Said Mustafa, Kapolres Dumai AKBP Donal H Ginting, GM Wilmar Tenang Sembiring dan Forkompinda Kota Dumai, serta petinggi Wilmar.

Setelah melihat Pelabuhan Khusus KID, Airlangga melihat labroratorium di Oleochemical Plant. Lalu dilanjutkan melihat control room dan diakhiri dengan presentasi dari petinggi Wilmar di Kantor KID.*** #DUMAI

Kategori:Ekonomi
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/