Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
20 jam yang lalu
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
2
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
14 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
3
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
16 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
4
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
8 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
5
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
9 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
6
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
13 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Home  /  Berita  /  GoNews Group
Sekilas Kabar Pemprov Lampung

Pensiunan Guru Idap Penyakit Kronis di Lampung Bisa Operasi dan Tertolong BPJS Kesehatan

Pensiunan Guru Idap Penyakit Kronis di Lampung Bisa Operasi dan Tertolong BPJS Kesehatan
Antrian pasien di BPJS Kesehatan. (istimewa)
Minggu, 13 November 2016 10:51 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Untung ada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan! Ungkapan itu pantas dilontarkan Keluarga Sumarwati pensiunan guru pegawai negeri sipil berusia 64 tahun. Guru yang sudah mengabdi selama 35 tahun sebelum pensiunnya, kini tergolek lemah di Rumah Sakit Urip Bandar Lampung usai diangkat rahimnya.

Ya, menurut penuturan Ferry, putra sulung Sumarwati, perempuan yang melahirkannya 37 tahun lalu itu didiagnosa mengidap kanker rahim. Kisahnya diawali 3 Oktober 2016 saat ibu yang sudah 12 tahun menopause tersebut tiba-tiba mengeluarkan flek darah seperti perempuan menstruasi.

Maka, hari itu juga keluarga membawanya ke Rumah Sakit Anugrah Medika Bandar Lampung yang tidak jauh dari kediaman mereka. Selain tidak jauh, rumah sakit itu juga menerima pasien BPJS Kesehatan.Setelah dokter memeriksa kondisinya, maka diputuskan rahim sang ibu dikuret. Tujuannya untuk mengambil sampel jaringan rahim supaya bisa diteliti secara patologi-anatomi. Tindakan kuret itu sama sekali tidak dipungut biaya satu rupiah pun.

Jaringan itu dikirim ke Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek dan ditangani dokter patologi anatomi Wien Wiratmoko GTP.Sp.PA. Hasilnya terdapat sel kanker ganas di jaringan rahim itu. Maka, pemeriksaan Sumarwati selanjutnya diserahkan kepada dokter spesialis kanker kandungan RS Abdul Moeloek.Dokter spesialis kanker kandungan menyarankan rahim Sumarwati segara diangkat karena stadium perkembangbiakan sel kankernya masih dalam stadium dini. Meski begitu, proses berkembang biaknya sel tersebut tergolong sangat cepat atau kategori kanker ganas.

Namun, Rumah Sakit Abdul Moeloek saat itu, tidak bisa memenuhi keinginan keluarga Sumarwati. Sebab, hanya dua ruang operasi yang bisa digunakan saat ini, sedangkan enam lainnya dalam kondisi sedang direnovasi.

Untuk itu, pasien di rumah sakit yang harus mendapat tindakan operasi harus berada dalam daftar tunggu yang sangat panjang. Sumarwati sendiri diperkirakan baru bisa dioperasi pada April 2017.

Kondisi perkembangan sel kanker ibunyalah yang membuat hati Ferry gundah  Jika sel kanker itu berkembang dengan cepat bagaimana kondisi ibunya pada April 2017. Dia mengkhawatirkan adanya penyebaran sel kanker di organ tubuh lain ibunya.

Sementara itu, mengingat biaya penanganan penyakit ibunya yang sangat besar, Ferry tetap berupaya menggunakan fasilitas BPJS Kesehatan untuk membuat sang ibu sembuh. Dengan adanya rujukan dari rumah sakit abdoel moeloek akhirnya Sumarwati dipindah ke Rumah Sakit Urip juga berada di Bandar Lampung, Lampung.

Sebuah rumah sakit swasta yang menerima pasien BPJS Kesehatan. Lebih beruntung lagi, dokter yang menanganinya sangat menghargai seluruh pasien tanpa pandang bulu, apakah pasien BPJS Kesehatan atau pasien umum yang membayar langsung. Entah kebetulan atau tidak, dokter tersebut adalah adik kelas Direktur Utama BPJS Kesehatan Dr. dr. Fahmi Idris MKes di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang.

Kini, rahim yang bersel kanker itu sudah diangkat melalui tindakan operasi, Kamis (10/11/2016). Sementara kondisi klinisnya, menurut Ferry, relatif baik. Sehingga, tinggal menunggu proses pemulihan.Ferry pun bersyukur sang ibu segera mendapat tindakan sesuai rekomendasi dokter spesialis kanker kandungan. Dia lebih bersyukur lagi karena semuanya tidak mengeluarkan biaya karena ditanggung BPJS Kesehatan.

Beberapa kali Ferry melontarkan rasa terima kasihnya kepada BPJS Kesehatan. Khususnya kepada Direktur Utama BPJS Kesehatan Dr.dr. Fahmi Idris MKes yang berhasil mengelola program jaminan kesehatan untuk seluruh rakyat Indonesia itu dengan baik. (*/dnl)

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/