Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
13 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
2
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
14 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
3
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
14 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
4
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
12 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
12 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Ahmad Doli Kurnia: Ingat, DPR Bukan Milik Golkar!

Ahmad Doli Kurnia: Ingat, DPR Bukan Milik Golkar!
Politisi Golkar, Ahmad Doli Kurnia. (istimewa)
Selasa, 29 November 2016 16:14 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Politikus muda Partai Golkar Ahmad Doli Kurni terus mendorong ketua umumnya Setya Novanto mempertimbangkan kembali keinginannya menjadi ketua DPR, dan fokus melakukan konsolidasi internal serta membangun citra positif Golkar.

Doli juga menambahkan, dengan memaksakan kembali menjadi ketua DPR, maka akan memberikan citra negatif bagi Golkar, DPR bahkan pribadi Setya Novanto.

Sebab kata dia, sebelumnya Setya Novanto telah mengundurkan diri dari jabatan tersebut seiring keputusan fraksi-fraksi yang menyatakan telah melakukan pelanggaran etika berat dan sedang.

"Jadi sangat tidak etis bila seseorang yang sudah mengundurkan diri dari jabatan tertentu, ingin kembali lagi," kata Doli melalui pesan singkat, Selasa (29/11/2016) siang di Jakarta.

Suasana kondusif di Parlemen menurut mantan Ketua AMPG ini harus terus tercipta agar institusi DPR bisa menjalankan fungsinya dengan baik, tanpa terus direcoki dengan rebutan kursi secara terus menerus.

Kewibawaan DPR juga harus dijaga sebagai lembaga tinggi negara. DPR itu adalah lembaga perwakilan rakyat, tentu komitmen dan tujuan utama yang harus dijunjung tinggi adalah kepentingan rakyat, bukan lagi kepentingan-kepentingan partai politik yang lebih dominan.

"DPR itu bukan milik Golkar saja yang setiap saat kalau punya keinginan harus wajib diamini oleh partai lain. Seharusnya Golkar bersyukur sebagai partai pemenang kedua mendapat kepercayaan memimpin DPR. Jadi jangan jumawa terhadap partai lain yang tentu juga harus dihargai keikhlasannya sejauh ini," tandasnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/