Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Adelia Pasha Kemalingan di Paris, Tas Istri Pasha Ungu itu Raib
Umum
19 jam yang lalu
Adelia Pasha Kemalingan di Paris, Tas Istri Pasha Ungu itu Raib
2
Taylor Swift dan Travis Kelce Kepergok Bersantai Mesra di Pantai Bahamas
Umum
19 jam yang lalu
Taylor Swift dan Travis Kelce Kepergok Bersantai Mesra di Pantai Bahamas
3
Eva Mendes Mundur dari Dunia Akting Demi Anak
Umum
19 jam yang lalu
Eva Mendes Mundur dari Dunia Akting Demi Anak
4
Berkolaborasi dengan Galestra, Donner Buka Toko Flagship Pertama di Jakarta
Umum
19 jam yang lalu
Berkolaborasi dengan Galestra, Donner Buka Toko Flagship Pertama di Jakarta
5
Kalah Lawan Sri Lanka, Timnas Putra Bersiap Hadapi Korsel di Kualifikasi Grup B FIBA 3X3 Asia Cup 2024
Olahraga
19 jam yang lalu
Kalah Lawan Sri Lanka, Timnas Putra Bersiap Hadapi Korsel di Kualifikasi Grup B FIBA 3X3 Asia Cup 2024
6
Zayn Malik Rindu Kejayaan Masa Lalu
Umum
20 jam yang lalu
Zayn Malik Rindu Kejayaan Masa Lalu
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Ketua MPR: Faktanya Meski Banyak Mazhab, Ummat Islam di Indonesia Bersatu

Ketua MPR: Faktanya Meski Banyak Mazhab, Ummat Islam di Indonesia Bersatu
Rabu, 30 November 2016 12:39 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Saat memberi sambutan dalam International Conference on Islamic Unity for Progressive Muslim, 30 November 2016, di Gedung Nusantara V, Komplek Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta, Ketua MPR Zulkifli Hasan mengatakan bangsa Indonesia yang mayoritas beragama Islam dan terdiri dari berbagai suku, bahasa, dan agama namun bisa hidup berdampingan.

"Keragaman adalah rachmat. Kami saling menghormati, hidup berdampingan dengan aman. Meski di Indonesia banyak mazhab," ujar Zulkifli Hasan.

Lebih lanjut Zulkifli Hasan mengatakan, dirinya selalu menyampaikan pesan untuk hidup bersama dalam persatuan dan menyingkirkan perbedaan. "Dengan ummat lain kita menghormati apalagi sesama ummat Islam. Apapun mazhabnya kita harus saling menghormati,” tambahnya.

Di hadapan para delegasi dari berbagai negara, seperti dari Iran, Zulkifli Hasan mengungkapkan tantangan ummat Islam yang dihadapi saat ini adalah soal penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi serta ekonomi. Dalam menghadapi tantangan tersebut, ditegaskan agar ummat Islam dunia menyingkirkan perselisihan.

"Fokus kita adalah merebut ilmu pengetahuan dan teknologi serta ekonomi,” ucapnya.

Bila bidang-bidang itu dikuasai oleh ummat Islam maka ummat Islam akan mengalami kejayaan. "Kalau bidang-bidang itu tidak dikuasai, mustahil kita jaya,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Zulkifli Hasan memberi apresiasi kepada Iran. Negeri para mullah itu tetap bisa bertahan meski diembargo. "Embargo bukan halangan bagi Iran untuk tetap maju. Bahkan disebut Iran dalam masa-masa itu mampu berperan dalam dunia internasional," papar Zulkifli.

Diungkapkan pula di tahun 1970-an, negara-negara Islam di Timur Tengah dan Afrika bagian utara mengalami masa damai dan makmur. Namun diakui oleh Zulkifli Hasan, masa-masa itu tidak terjadi pada masa-masa saat ini. “Apa yang kita saksikan sekarang?” Dirinya melihat ada perubahan-perubahan yang dipaksakan di negara-negara tersebut. "Ini sangat memilukan. Kemarahan yang terjadi tidak akan menyelesaikan masalah,” tambahnya.

Zulkifli Hasan membandingkan dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara yang memiliki perbedaan agama dan bahasa namun memiliki masyarakat Ekonomi Asean (MEA). "Kita bisa bersatu, kita bisa menghormati,” ujarnya.

Dirinya menanyakan mengapa di Timur Tengah tidak bisa bersatu. Padahal di kawasan itu sedikit perbedaan. Etnis, agama, dan  bahasanya adalah sama. Zulkifli Hasan mengharap agar kita jangan mau diperalat pihak lain.

Untuk itu dirinya menyambut konferensi itu. Dirinya yakin acara itu sangat berarti. "Mudah-mudahan bisa memberi kesadaran bersama. Kita harus menjadi ummat yang bisa dijadikan contoh," pungkasnya. (rls)

wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77