Saat Merampok Sangar, Giliran Ditangkap Petugas, Pelaku Nangis "Bombay" di Kantor Polisi Sergai
Penulis: Muslikhin Effendy
Tangis 'Bombay' pria ini tak henti, meski polisi sudah memintanya diam, tapi tetap saja dia menangis. Ia ketakutan karena ditangkap setelah merampok saudaranya sendiri. Gilanya, ia mengaku merampok karena butuh uang untuk membeli narkoba.
Saat ini Saharuddin masih diperiksa intensif di Mapolsek Tanjung Beringin. Warga Dusun I Kampung Baru, Desa Nagur, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Sumatera Utara (Sumut), ini dicokok polisi di rumahnya.
Kasus perampokan ini berawal saat tersangka Saharuddin kebingungan tak punya uang untuk membeli sabu. Pendek akal, tersangka pun merencanakan perampokan terhadap saudaranya sendiri, Saibun (60), yang tinggal tak jauh dari rumahnya.
Lalu pada pukul 14.00 WIB di siang bolong, tersangka pun menjalankan rencana jahatnya. Dengan memakai sebo (topeng dari kain) dan sebilah pisau, tersangka masuk ke rumah Saibun. Ia berhasil masuk setelah membuka pintu dapur.
Saibun yang saat itu berada di dalam rumah langsung shock. Pasalnya tersangka menodongkan sebilah pisau ke lehernya. "Serahkan uangmu atau kubunuh," ancam tersangka kepada Saibun.
Saat tersangka lengah, Saibun langsung melompat dan kabur dari rumah, dan berteriak minta tolong. Sementara tersangka langsung bergerak cepat mengambil uang Rp 500 ribu dari laci warung milik saudaranya, dan melarikan diri. ***
Sumber | : | medansatu.com |
Kategori | : | Peristiwa, Hukum, Sumatera Utara |