Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
12 jam yang lalu
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
2
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
16 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
3
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
15 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
4
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
14 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
5
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
13 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
6
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Olahraga
12 jam yang lalu
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Home  /  Berita  /  Riau

Sambil Menangis, Nenek Bani Cegat Gubri dan Kapolda Riau yang Blusukan di Pasar Cikpuan Pekanbaru

Sambil Menangis, Nenek Bani Cegat Gubri dan Kapolda Riau yang Blusukan di Pasar Cikpuan Pekanbaru
Sambil menangis, Nenek Bani curhat kepada Gubernur Riau, Andi Rachman dan Kapolda, di Pasar Cikpuan, Pekanbaru, Jumat siang (Foto: Chairul Hadi/GoRiau.com)
Jum'at, 23 Desember 2016 11:58 WIB
Penulis: Chairul Hadi
PEKANBARU - Blusukan Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman dan pejabat tinggi kepolisian serta TNI, Jumat (23/12/2016) siang di Pasar Cikpuan menyisakan cerita tersendiri bagi Nenek Bani, wanita yang sudah menetap di pasar itu selama 29 tahun.

Dengan berpakaian apa adanya, Nenek Bani nekat mencegat rombongan Andi Rachman (sapaan Gubri), Kapolda Riau Irjen Zulkarnain, Plt Walikota Pekanbaru Edrward Sanger yang saat itu baru selesai mengecek bangunan belakang Pasar Cikpuan yang terbengkalai.

Tanpa basa basi, Nenek Bani langsung salaman dan menceritakan kondisi dirinya serta pasar tersebut, yang dinilainya jauh dari kata layak. "Tolong lah pak gubernur, perhatikan kami di sini, udah payah kami di sini (di Pasar Cikpuan)," ungkapnya sambil menangis.

Sambil menyeka airmatanya, Nenek Bani berujar, selama 29 tahun ia tinggal di emperan pasar tersebut, ia sudah mengalami berbagai cobaan hidup. Baginya itu tak masalah, asalkan ia dan pedagang lain masih bisa berjualan, dan pembeli ramai.

"Kalau sekarang sudah sepi pak, itu (gedung) yang di belakang juga belum di bangun. Saya di sini dijadikan orangtua, kayak mana diancam di sini, saya bertahan, saya bilang, mati di ujung pistol saya tak takut, asal pasar ini dibangun pak ya," ungkapnya yang spontan membuat Andi Rachman dan Irjen Zulkarnain tertawa.

Bahkan ibu dari enam orang anak tersebut sempat mengajak para petinggi ini ke rumah gubuknya, tak jauh dari bangunan belakang yang terbengkalai tersebut. "Ini rumahku istana ku pak. Tolonglah pak, kalau pasar di bangun, aku hilang dari sini pun tak masalah," ucapnya.

Gubernur Riau Andi Rachman yang 'dipepet' permintaan oleh Nenek Bani mencoba menghibur, soal progres pasar tersebut merupakan 'kerjaan' dari pemerintah Kota Pekanbaru. Jawaban serupa juga ia sampaikan kepada sejumlah pedagang lainnya yang turut curhat perihal yang sama.

"Kalau nanti tak selesai juga (di pemerintah kota), baru kita (provinsi) yang selesaikan," jawab Gubri kepada para pedagang Pasar Cikpuan. Menanggapi berbagai keluhan tersebut, Andi Rachman berjanji akan membahasnya. ***

Kategori:Peristiwa, Riau
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/