Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Bernard van Aert Resmi Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
22 jam yang lalu
Bernard van Aert Resmi Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
2
PERBASI Panggil 14 Pemain untuk Ikut TC Tahap Kedua Timnas Basket U-18 Putri di Bali
Olahraga
22 jam yang lalu
PERBASI Panggil 14 Pemain untuk Ikut TC Tahap Kedua Timnas Basket U-18 Putri di Bali
3
PT Pertamina Siap Dukung PB Percasi Lahirkan Pecatur Andal
Olahraga
11 jam yang lalu
PT Pertamina Siap Dukung PB Percasi Lahirkan Pecatur Andal
4
Susanto Megaranto Kalah, IM Gilbert Elroy Tarigan Bermain Remis
Olahraga
11 jam yang lalu
Susanto Megaranto Kalah, IM Gilbert Elroy Tarigan Bermain Remis
Home  /  Berita  /  Lingkungan

Wuih... Selisih Harga Sabu di Malaysia dan Indonesia Sangat Tinggi, Ini Angkanya

Wuih... Selisih Harga Sabu di Malaysia dan Indonesia Sangat Tinggi, Ini Angkanya
Kapolresta Pontianak, Kombes Iwan Imam Susilo, memasukkan barang bukti narkotika jenis 2 kg sabu dan 15 ribu pil ekstasi ke dalam tungku pembakaran di mobil incinerator milik BNN di Polresta Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (28/12/2016). (foto: Tito Rama
Kamis, 29 Desember 2016 07:02 WIB
PONTIANAK - Selisih harga jual sabu di Malaysia dengan Indonesia cukup siginfikan. Sehingga permintaan sabu jelang tahun baru dari Indonesia cukup tinggi.

"Selisih harga antara Malaysia, Kalimantan Barat, dengan Jakarta itu jauh sekali, jauh sekali," ungkap Kapolresta Pontianak Kombes Iwan Imam Susilo saat acara pemusnahan barang bukti dua kilogram sabu dan 15 ribu butir pil ekstasi di Polresta Pontianak, Rabu (28/12/2016).

Ia mendapatkan informasi di Malaysia, satu kilogram sabu diperkirakan seharga Rp 180 juta. Sementara di Kalimantan Barat satu kilogramnya Rp 1 miliar.

"Di Jakarta harga satu kilogramnya Rp 1,6 miliar. Jauh sekali, artinya permintaan dari Jakarta atau pun daerah lain ini luar biasa," papar dia.

Menurut dia dua kilogram sabu dan 15 ribu butir pil ekstasi yang dimusnahkan hari itu akan dikirim ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

"Artinya, sumber itu cukup banyak dari Malaysia dan itu melalui wilayah kita. Dengan demikian, tentunya perbatasan harus lebih diperketat termasuk jalur dari perbatasan," jelas dia.

Iwan menambahkan, Pontianak merupakan pintu terakhir masuknya narkotika melalui jalur udara maupun laut. Beredar informasi 100 kilogram narkoba yang diungkap di Tangerang berasal dari Malaysia.

"Ini tentunya menjadi tantangan dan tugas berat kita, bagaimana kita bisa mengamankan jalur Kalimantan Barat maupun Pontianak sebagai lintasan," ungkap dia.

Kapolresta juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berusaha keras dalam upaya untuk memberantas peredaran narkoba.

"Selama ini kami mengungkap sabu dan ekstasi, tetapi perlu saya ingatkan bahwa yang beredar di Pontianak, Kalimantan Barat, bukan hanya sabu dan ekstasi, termasuk juga putaw," beber dia.(tnc)

Editor:Arie RF
Sumber:tribunnews.com
Kategori:GoNews Group, Hukum, Lingkungan, Kalimantan Barat
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/