Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
22 jam yang lalu
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
2
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
23 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
3
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
23 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
4
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Olahraga
22 jam yang lalu
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
5
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
Olahraga
19 jam yang lalu
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
6
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
Olahraga
17 jam yang lalu
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
Home  /  Berita  /  Riau

Kebakaran Hutan dan Lahan Dikhawatirkan Jadi Modus Sindikat Narkoba di Riau Melalui Jalur Laut

Kebakaran Hutan dan Lahan Dikhawatirkan Jadi Modus Sindikat Narkoba di Riau Melalui Jalur Laut
Kebakaran hutan dan lahan di Riau. (Ilustrasi)
Jum'at, 13 Januari 2017 11:00 WIB
Penulis: Ratna Sari Dewi
PEKANBARU - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di Provinsi Riau dikhawatirkan dapat dijadikan modus sindikat narkoba dengan memanfaatkan kondisi pengawasan di laut yang terganggu asap.

"Akibat kita fokus menangani kebakaran aja, pengawasan di laut jadi lengah. Karena semua sibuk padamkan api," kata Danrem 031 Wirabima, Brigjen TNI Nurendi ketika ikut memimpin rapat koordinasi (Rapat) antisipasi bencana karhutla Provinsi Riau 2017 di ruang Kenangan, Kantor Gubernur Riau, Jumat (12/1/2017) pagi.

Dikatakan Nurendi, akibat jarak pandang di laut menurun karena tertutup asap, pengawasan tidak dapat dijalankan dengan maksimal untuk mengawasi kejahatan di laut seperti halnya penyeludupan barang-barang tak berizin dan sindikat narkoba.

Apa lagi, kata Nurendi, jika pengawasan laut sepanjang 1.900 kilometer dikawal sendirian seperti 2016 lalu akibat pasukan TNI Angkatan Laut ikut memperkuat satuan tugas (Satgas) karhutla. Alhasil, situasi di pesisit menjadi sunyi ketika terjadi kebakaran ditambah jarak pandang yang tertutup asap.

"Dampaknya pada keamanan laut. Bisa jadi sindikat narkoba itu memanfaatkan kondisi seperti ini. Kalau menyeludupkan narkoba, mereka bakar lahan," kata Nurendi.

Ia pun mengakui, karhutla menimbulkan kegamangan karena dapat merugikan dari berbagai sektor. Jika tidak cepat ditangani akan merugikan kesehatan dan melumpuhkan aktivitas masyarakat. Sementara, jika pemadaman api dilakukan 'keroyokan' namun lengah pada titik-titik pengawasan sektor lain, akibatnya akan menimbulkan persoalan lain.

Untuk itu, ia pun meminta agar pengawasan di laut turut dijadikan prioritas saat kebakaran hutan dan lahan melanda.

"Kemarin kita fokus padamkan api, akhirnya sepi pengawasan laut. Sidikat narkoba jadinya leluasa masuk ke Riau. Diatasi satu, yang satu muncul," ungkapnya. ***

Kategori:Pemerintahan, Riau
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/