Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
21 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
2
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
23 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
3
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
16 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
4
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
16 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
5
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
21 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
6
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
Olahraga
11 jam yang lalu
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
Home  /  Berita  /  Lingkungan

Din Syamsudin: Apa Jadinya Kehidupan Umat Islam Tanpa MUI? Ingat Ulama dan Pemerintah Sudah Mendirikannya Sejak 1975

Din Syamsudin: Apa Jadinya Kehidupan Umat Islam Tanpa MUI? Ingat Ulama dan Pemerintah Sudah Mendirikannya Sejak 1975
Din Syamsudin. (istimewa)
Rabu, 18 Januari 2017 21:52 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin percaya diri menilai MUI penting dalam pembangunan di Indonesia. Bahkan berperan penting untuk umat Islam.

Din tak bisa bayangkan jika Indonesia tanpa MUI. Bahkan umat muslim tanpa MUI.

"Tidak bisa dibayangkan jika tidak ada MUI dalam pembangunan bangsa, maka apa jadinya kehidupan umat Islam tanpa MUI itu," katanya di gedung MUI, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (18/1/2017).

Dia menyikapi soal berbagai tudingan MUI pasca mengeluarkan berbagai fatwa yang kontroversi. Salah satunya fatwa larangan muslim mengenakan atribut keagamaan lain saat Natal kemarin.

"MUI ini dilahirkan oleh pemerintah maupun umat Islam tahun 1975 itu. Maka menjadi jembatan perantara dan kemudian berperan untuk bisa membentuk watak bangsa berakhlak maka keluarlah fatwa MUI dan kegiatan MUI lain. Ini perlu dipahami sebagai manifestasi, tanggung jawab MUI terhadap bangsa," kata Din.

Jadi kata dia, jangan lupa dengan sejarah dan fungsi MUI yang sudah turut berjuang mempertahankan NKRI.

Fatwa MUI yang disampaikan KH Hasyim Asyari saat melawan penjajah di Surabaya dengan menyerukan Jihad, salah satu contohnya.

"Jangan lupakan sejarah, ingat itu," paparnya. ***

Sumber:berbagai sumber.
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Politik, Lingkungan, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/