Debat Pilkada Kota Pekanbaru Tidak Terlalu Menggairahkan Pemilih untuk Menonton
Penulis: Fahrul Rozi
"Tidak sempat waktu untuk nonton, lebih baik kami terus bekerja. Kami tidak berminat, paling yang disampaikan calon-calon semua janji saja," kata Rina, ibu rumah tangga di Jalan Beringin, Sabtu (4/2/2017).
Zarlisman, warga Jalan Paus menyebutkan, mekanisme untuk sosialiasi Pilkada tidak harus melalui debat. Karena kesempatan masyarakat untuk menonton tv juga sangat sulit. Ia justru berharap para calon diberikan kesempatan lebih untuk bertemu masyarakat.
Hal yang sama juga diakui Zulianda, warga Jalan Kelapa Sawit, Tangkerang Labuai. Dia mengatakan tidak tahu agenda acara debat ini. "Tidak sempat nonton, banyak kerja," ujarnya.
Debat calon pemimpin Kota Pekanbaru ini sendiri dipandu moderator Zilvia Iskandar denngan tema Meneroka Pemimpin Berintegritas untuk Mewujudkan Kota Pekanbaru Berdaya Saing Tinggi.
Lima pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Pekanbaru 2017 antara lain adalah Dr. Syahril-Said Zohrin dari jalur independen nomor urut 1. Selanjutnya juga dari jalur independen nomor urut 2 Paslon H. Herman Nazar-Deviwarman. Pasangan incumbent Firdaus-Ayat Cahyadi didukung oleh Partai Demokrat, Partai Gerindra dan PKS nomor urut 3.
Kemudian Paslon nomor urut 4 HM. Ramli-Irvan Herman didukung oleh PKB, Golkar, PAN, Hanura, Partai Nasdem serta Partai Perindo. Terakhir pasangan calon nomor urut 5 H. Destrayani Bibra-Said Usman yang diusung oleh PDIP-PPP.
Masing-masing calon telah menyampaikan berbagai program, visi dan misi serta rencana yang pemerintahan jika nanti terpilih sebagai pasangan Walikota dan Wakil Walikota Pekanbaru 2017-2022. ***
Kategori | : | Politik |