Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
21 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
2
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
21 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
3
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
22 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
4
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
22 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
5
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
23 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
6
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
Olahraga
20 jam yang lalu
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
Home  /  Berita  /  Sumatera Utara

Gawat ! Danau Toba Diserbu Lintah dan Kutu, Gimana Mau Jadi 'Monaco of Asia'?

Gawat ! Danau Toba Diserbu Lintah dan Kutu, Gimana Mau Jadi Monaco of Asia?
Presiden Jokowi saat melakukan kunjungan di Danau Toba
Sabtu, 18 Februari 2017 10:45 WIB

SAMOSIR - Pencemaran air di Danau Toba kian mengkhawatirkan. Kini air danau toba diserang oleh kutu dan lintah hingga membahayakan wisatawan yang akan mandi di sana.

Kawasan Danau Toba akan diplot manjadi satu di antara 10 lokasi sebagai Kawasan Strategis Nasional hingga akan dijadikan sebagai Monaco of Asia.

Danau Toba yang direncanakan menjadi Monaco of Asia merupakan ambisi pemerintahan Jokowi usai berkunjung ke sana tahun 2016 lalu. Namun kondisinya saat ini tergolong darurat.

Saban tahun air tercemar dengan munculnya hama air spesies hewan lintah dan kutu.

Holmes Hutapea, aktivis lingkungan yang mengatasnamakan Pejuang Danau Toba, mengungkapkan pencemaran air berupa jenis hewan lintah dan kutu sudah ada sejak tahun 2015.

Hal itu dibuktikan adanya wisatawan yang sempat dilarikan ke Klinik Unit Gawat Darurat Parapat lantaran sekujur badannya dilengketi lintah usai mandi di Danau Toba.

Bahkan pihaknya sudah melakukan penyelidikan dengan cara menyelam ke dalam danau. Di mana telah ditemukan lintah di dasar danau maupun di permukaan dangkal.

"Jadi, limbah-limbah perusahan besar ternak ikan dengan pengadaan Keramba Jala Apung (KJA) dan ternak babi di kawasan Danau Toba itu kami duga penyebab munculnya hama air sejenis lintah dan kutu," kata Holmes.

Disebut Holmes, perusahaan besar itu di antaranya adalah PT Aquafarm, perusahaan Swiss yang mengembangkan usaha budidaya ikan dengan KJA di Danau Toba sejak 1998.

Saat ini PT Aquafarm Nusantara memiliki tiga lokasi KJA di Danau Toba, yakni di Kabupaten Samosir, Toba Samosir, dan Simalungun.

Selain PT Aquafarm Nusantara, sejak awal 2012, sebuah perusahaan peternakan ikan besar juga hadir di Danau Toba, tepatnya di wilayah pantai Tanjung Unta, Tambun Raya, Tiga Ras, Kabupaten Simalungun, yakni PT Suri Tani Pemuka, anak perusahaan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk.

Selain perusahaan ternak ikan, diduga ada limbah yang berasal dari Perusahaan ternak babi PT Allegrindo Nusantara yang berlokasi Nagori Urung Pane, Kecamatan Purba, Kabuapaten Simalungun. 

"Setidaknya ada tiga perusahaan penyumbang limbah ke air danau. Dan itu penyebab munculnya lintah dan kutu."

"Itu ada Aquafarm, anak perusahaan Japfa, dan Allegrindo perusahaan ternak babi. Itu pencemaran berupa limbah polusi ke air mereka capai sampai 69 persen terhadap air. Sedangkan limbah perhotelan dan masyarakat 31 persen. Dan iitu sudah terverifikasi dari data dan sudah terpublikasi di media-media massa," beber Holmes. 

Lebih lanjut dijelaskan Holmes, Kelompok Pejuang Danau Toba ini sudah membawa sampel ke Badan Lingkungan Hidup (BLH) Simalungun yang bertempat di Kelurahan Parapat, dengan mengumpulkan lintah dan kutu yang dimasukkan ke dalam botol.

Editor:Wewen
Sumber:Tribun
Kategori:Sumatera Utara, Peristiwa
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/