Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Inara Rusli dan Virgoun Berdamai demi Anak
Umum
23 jam yang lalu
Inara Rusli dan Virgoun Berdamai demi Anak
2
Alyssa Soebandono dan Dude Harlino Sambut Kelahiran Buah Hati
Umum
23 jam yang lalu
Alyssa Soebandono dan Dude Harlino Sambut Kelahiran Buah Hati
3
Mauricio Souza Sebut Permainan Madura United FC Berkembang
Olahraga
22 jam yang lalu
Mauricio Souza Sebut Permainan Madura United FC Berkembang
4
Iqbaal Ramadhan Berbagi Karya dan Kegiatan Terbaru Lewat Saluran WhatsApp Khusus
Umum
23 jam yang lalu
Iqbaal Ramadhan Berbagi Karya dan Kegiatan Terbaru Lewat Saluran WhatsApp Khusus
5
Kolovos Hafal Lagu Anak-anak Indonesia
Olahraga
22 jam yang lalu
Kolovos Hafal Lagu Anak-anak Indonesia
6
Pesta Mewah Victoria Beckham Rayakan Ultah ke-50
Umum
23 jam yang lalu
Pesta Mewah Victoria Beckham Rayakan Ultah ke-50
Home  /  Berita  /  Sumatera Utara

Bahaya ! Wisatawan di Danau Toba Diserang Lintah dan Kutu

Bahaya ! Wisatawan di Danau Toba Diserang Lintah dan Kutu
Aktivis lingkungan hidup, Holmes Hutapea
Minggu, 19 Februari 2017 11:11 WIB

SIMALUNGUN - Benar-benar miris. Tak hanya sekedar kotor akibat limbah kotoran pakan ikan KJA (Kerambah Jaring Apung), ternak babi serta limbah masyarakat dan perhotelan. Kini air danau toba ternyata sudah dihuni lintah dan kutu yang siap mengintai para wisatawan yang sedang mandi di danau toba, khususnya disekitar Parapat, Simalungun.

Aktivis lingkungan hidup, Holmes Hutapea yang mengatasnamakan Pejuang Danau Toba menyebutkan, jika sebenarnya lintah dan kutu ini sudah mencemari air danau toba sejak tahun 2015 lalu.

Itu dibuktikan dengan adanya seorang wisatawan yang sempat dilarikan ke UGD (Unit Gawat Darurat) Klinik Parapat karena sekujur tubuhnya digerogoti lintah usai mandi di danau toba, Parapat, Simalugun. 

"Itu terjadi pada Februari 2015 lalu. Jadi air danau ini memang sudah benar-benar kotor," ujar Holmes yang dihubungi via seluler.

Dari pengakuan Holmes, pihaknya sudah pernah melakukan penyelidikan langsung dengan cara menyelam ke dasar danau. Hasilnya, ditemukan banyak sekali lintah, kutu serta limbah pakan di dasar danau. Kini, tidak hanya di dasar, kutu dan lintah itu sudah mulai naik ke permukaan yang dangkal.

Holmes menduga, jika kutu dan lintah ini muncul akibat maraknya KJA, ternak babi, serta limbah perhotelan dan rumah tangga yang dibuang ke danau toba.

Bahkan, Holmes tak segan-segan menyebut beberapa nama perusahaan yang ia duga menjadi penyumbang limbah ke danau toba, seperi PT Aquafarm, perusahaan Swiss yang mengembangkan usaha budidaya ikan dengan KJA di Danau Toba sejak tahun 1998. Saat ini PT Aquafarm Nusantara memiliki tiga lokasi KJA di Danau Toba, yakni di Kabupaten Samosir, Toba Samosir, dan Simalungun.

Selain PT Aquafarm Nusantara, sejak awal 2012, sebuah perusahaan peternakan ikan besar juga hadir di Danau Toba, tepatnya di wilayah pantai Tanjung Unta, Tambun Raya, Tiga Ras, Kabupaten Simalungun, yakni PT Suri Tani Pemuka, anak perusahaan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk.

Hal yang paling mengesalkan menurut Holmes adalah, sikap BLH (Badan Lingkungan Hidup) Simalungun yang selalu tertutup. Padahal, menurut Holmes mereka telah menyerahkan sampel kutu dan lintah tersebut kepada pihak BLH.

"Ini benar-benar menyedihkan, kami telah memberikan sampel ke BLH, tetapi mereka tidak pernah memberikan respon," ujar Holmes.

Bahkan, kata Holmes, hingga saat ini belum ada penelitian khusus untuk mengatasi kutu dan lintah yang mencemari air danau toba.

Editor:Wewen
Kategori:Sumatera Utara, Peristiwa
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/