Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
Olahraga
7 jam yang lalu
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
2
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
Olahraga
7 jam yang lalu
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
3
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Pemerintahan
4 jam yang lalu
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
4
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
Olahraga
3 jam yang lalu
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
5
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
2 jam yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
6
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Olahraga
2 jam yang lalu
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Terkunci di Kamar, 2 Balita Kembar Tewas Terbakar

Terkunci di Kamar, 2 Balita Kembar Tewas Terbakar
(kompas.com)
Senin, 27 Februari 2017 20:20 WIB
UNGARAN - Kebakaran sebuah rumah di Dusun Glendang, RT 02 RW 03, Desa Watuagung, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Senin (27/2/2017) siang, menyebabkan dua balita kembar tewas.

Dikutip dari kompas.com, kedua balita malang itu adalah Attaya Sauqi (4) dan Alyya Meinanda (4). Keduanya merupakan anak kembar dari pasangan Dwi Hariyanto (34) dan Sri Wahyuni (30).

Kebakaran itu hanya terjadi pada kamar berukuran 2,5x2,5 meter yang terpisah dari rumah induknya. Kamar itulah yang ditempati kedua bocah tersebut. Warga kesulitan mengevakuasi korban lantaran pintu kamar terkunci dari dalam.

''Saya ambil air sambil teriak-teriak minta tolong ada. Saya nggak ngerti kalau ada orang di dalamnya, cuma mbahnya itu yang bilang ada cucunya di dalam,'' ungkap Sutarko (53), salah satu saksi mata.

Pantauan kompas.com, dari luar kamar tersebut nampak utuh, namun kondisi seluruh dinding dalam ruangan itu berwarna hitam pekat sisa kebakaran.

Kamar tidak memiliki ventilasi yang memadai, jendela kaca yang ada dibuat mati atau tidak bisa dibuka. Kondisi perabotan, yakni springbed yang hanya tinggal rangka besinya saja menunjukkan betapa hebatnya kebakaran ini.

''Saat ditemukan ada sisa pakaian di muka korban yang perempuan. Kemungkinan bocah ini menutup mukanya untuk menahan asap,'' ungkap Kapolsek Tuntang AKP K Susanto saat ditemui di lokasi kejadian.

Menurut Susanto, setiap hari, korban diasuh oleh neneknya, Yahmi (59), karena kedua orangtuanya bekerja.

Keterangan nenek korban, kedua bocah kembar berbeda kelamin yang akan genap berusia 4 tahun pada 27 Mei 2017 ini memiliki kebiasaan mengunci pintu saat tidur siang. Saat kejadian, sekitar pukul 12.30 WIB, Yahmi sedang berada di luar rumah setelah menyuruh keduanya untuk tidur siang.

''Visum luar dari dokter Puskemas Tuntang, terbakar seratus persen. Tidak ada tanda-tanda kekerasan,'' tuturnya.

Petugas kepolisian dari Unit forensik Satreskrim Polres Semarang yang melakukan oleh TKP belum dapat memastikan penyebab kebakaran. Namun petugas menduga kebakaran tersebut berasal dari korek api yang dimainkan oleh korban.

''Kebiasaan tidurnya itu dikunci dari dalam sama korban itu. Penyebabnya sampai sekarang kita belum bisa memastikan, tapi kalau informasi dari mbahnya itu memang ada banyak korek. Mungkin dia mainan korek ya kita belum tahu,'' imbuhnya.

Jenazah kedua korban di makamkan di pemakaman umum desa setempat, Senin petang.***

Editor:hasan b
Sumber:kompas.com
Kategori:GoNews Group, Umum, Peristiwa, Jawa Tengah
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/