Daripada Dikawal Satpam, Anggota DPRD Riau Lebih Ingin Didampingi Staf Ahli
Penulis: Fahrul Rozi
"Kalau saya, tak perlu dikawal Satpam. Untuk apa dikawal Satpam, untuk kantor mungkin perlu, tapi kalau pribadi, saya rasa tidak perlu," kata anggota Fraksi Demokrat DPRD Riau, Yulianti, Kamis (9/3/2017).
Menurutnya, yang diperlukan anggota dewan bukan Satpam, tapi staf ahli yang dianggap bisa membantu kinerja. Apalagi diakuinya, masing-masing anggota dewan terdiri dari disiplin ilmu yang berbeda.
"Saya memang belum dapat informasi pasti tentang itu. Tapi kalau memang iya dilakukan, saya rasa tidak perlulah. Staf ahli perlu, apalagi saat anggota dewan pergi kunker ke daerah, maka staf ahli bisa membantu," ungkapnya.
Hal senada juga dikatakan H. Mansyur HS, anggota DPRD Riau dari PKS. Ia menegaskan, yang dibutuhkan anggota dewan saat ini tenaga staf ahli, bukan Satpam. Jika tidak ada staf ahli, maka penambahan staf ahli komisi atau fraksi, perlu dilakukan.
"Kalau anggaran daerah tak memungkinkan untuk itu, maka cukup dengan menambah staf ahli di komisi atau fraksi," tutupnya.
Sebagaimana diketahui, dari 136 personil Satpam yang ditugaskan di dewan, 65 diantaranya bakal ditugaskan menjadi pengaman bagi masing-masing anggota DPRD Riau yang jumlahnya 65 orang. Hal itu diakui Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Riau.
"Dari 136 personil pengamanan, 65 di antaranya yang melekat ke masing-masing anggota DPRD Riau. Selebihnya ada untuk gedung dewan dan rumah pimpinan dewan," kata Kaharuddin, Sekretaris DPRD Riau, kemarin.
Baca Juga: Sekwan Akui tak Ada Tenaga Honor Sisipan Masuk Dianggaran Jasa Keamanan Gedung DPRD Riau
Anggaran Satpam ini masuk ke dalam pengamanan gedung dewan yang totalnya mencapai Rp5,6 miliar dari Rp6,1 miliar dalam Pagu lelang yang dianggarkan dalam APBD Riau. PT Karya Satria Abadi (KSA) selaku perusahaan yang memenangkan lelang pengamanan tersebut.***