Diduga Teror, Mobil Terbakar Meluncur ke Arah Jamaah Tablig Akbar di Jakarta Timur
Berdasarkan keterangan video yang beredar di Whatsapp, mobil Kijang yang terbakar ini sempat meluncur ke arah jamaah yang sedang melakukan tablig akbar di markas Dewan Perwakilan Daerah Front Pembela Islam DKI Jakarta. Beruntung dapat diatasi, sehingga tak ada korban.
Berdasarkan keterangan pers FPI, dari hasil investigasi FPI dari Bekasi Raya, ditemukan 4 jerigen besar berisi bensin dalam mobil kijang kapsul berplat B 7208 EQ dan 4 jerigen besar berisi bensin dalam mobil Kijang Grand berplat B1552 AH yang parkir di area tablig akbar. Kedua mobil tersebut ditinggalkan pemiliknya.
Tak jauh dari mobil yang terbakar itu, menurut keterangan pers FPI, pemimpin FPI Rizieq Syihab dan Muhsin Alatas sedang berada di forum tablig akbar. Rizieq meminta jamaah tetap tenang.
Sementara Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Daerah Front Pembela Islam (FPI) DKI Jakarta Novel Bamukmin membenarkan ada serangan teror ditujukan kepada imam besar FPI, Rizieq Syihab. Teror yang dialami Rizieq adalah terbakarnya sebuah mobil di daerah Cawang, Jakarta Timur, seusai pimpinan FPI itu menghadiri acara tablig akbar.
''Jadi kejadiannya itu pukul 01:30 WIB, saat beliau (Rizieq Syihab) sudah turun dan selesai ceramah,'' kata Novel Bamukmin kepada Tempo saat dihubungi pada Ahad, 16 April 2017.
Novel menuturkan mobil yang meledak itu berada di atas flyover daerah Cawang Kompor dan setelah dicari tahu ternyata ditemukan sejumlah dirigen bensin di dua mobil lain di sekitar lokasi. ''Itu jaraknya dekat sekali dengan jamaah, kira-kira sekitar 50 meter.''
Menurut Novel, mobil tersebut turun ke arah bawah flyover setelah terbakar dan menuju kerumunan jamaah. Namun tidak ada satu pun jamaah yang menjadi korban dari peristiwa tersebut. Dua mobil tersebut berjenis Kijang Kapsul dan Kijang Super.
Ketika ditanyakan mengenai kondisi dari Rizieq Syihab, Novel menjelaskan kondisinya selamat dan sehat. Dia menyatakan Rizieq Syihab sudah biasa menghadapi teror seperti ini. ''Beliau sehat, sudah biasa, sempat turun juga melihat lokasi,'' ujarnya.
Novel menyesalkan keterlambatan penanganan aparat kepolisian dalam peristiwa ini. Kepolisian baru datang ke lokasi kejadian setelah pihaknya menunggu selama 90 menit.
Menurut Novel, polisi baru tiba di lokasi kejadian sekitar pukul 03:00 WIB. Dia menilai kepolisian kurang tanggap dalam penanganan kejadian tersebut. ''Harusnya kan cepat. Ini sampai jam tiga pagi tak ada dari kepolisian,'' tuturnya.***
Editor | : | hasan b |
Sumber | : | tempo.co |
Kategori | : | GoNews Group, Umum, Peristiwa, DKI Jakarta |