Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
24 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
2
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
19 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
3
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
19 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
4
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
24 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
5
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
Olahraga
14 jam yang lalu
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
6
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
Olahraga
13 jam yang lalu
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Pemerintah Diminta Menolak Diatur OCA Soal Pengurangan Cabor

Pemerintah Diminta Menolak Diatur OCA Soal Pengurangan Cabor
Foto: Azhari/GoNews.co.
Kamis, 27 April 2017 18:27 WIB
Penulis: Azhari Nasution
JAKARTA - Adanya pencoretan cabang olahraga yang dipertandingkan pada Asian Games Jakarta-Palembang 2018 oleh Dewan Olimpiade Asia (OCA) mendapat reaksi keras dari masyarakat olahraga Indonesia.

Bahkan, pemerintah diminta untuk tidak menyetujui keputusan sepihak OCA yang disebut merugikan olahraga Indonesia.

"Jangan karena kepentingan politik OCA dengan negara lain jadi cabor unggulan Indonesia dihapuskan dalam list Asian Games 2018 yang telah disepakati dalam Corcom Meeting. Pemerintah harusnya memperjuangkan hak-hak cabor dan tidak mau diatur OCA ," kata mantan atlet Olimpiade, Krisna Bayu di Jakarta, Kamis (27/4/2017).

Mantan pejudo nasional ini juga mempertanyakan apa dasar OCA mencoret cabor unggulan Indonesia yang termasuk dalam strategi pemenangan pada saat menjadi tuan rumah Asian Games 2018.

"Komisi X DPR RI dan Kemenpora kan sudah mendukung agar tidak ada pengurangan cabor. Makanya, saya dan teman-teman berharap pemerintah mau membela kepentingan Indonesia dengan tidak mengikuti kemauan OCA yang jelas merugikan Indonesia selaku tuan rumah," katanya.

Bilamana alasan pengurangan cabor dari 43 cabor ke 38 cabor untuk mengirit anggaran, kata Krisna Bayu, bukan jalan keluar. Sebab, pengiritan anggaran bisa dilakukan dengan cara mengurangi anggaran opening dan closing ceremony Asian Games 2028 yang cukup besar.

"Mengibarkan Merah Putih dan menyanyikan Indonesia Raya melalui atlit yang juara jauh lebih utama dari pada kita menampilkan kemegahan pelaksanaan Asian Games itu sendiri," kata Krisna Bayu yang berharap Wakil Presiden Jusuf Kalla yang juga sebagai Ketua Dewan Kehormatan Asian Games 2018 mendengarkan aspirasi atlet. ***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Olahraga, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/