Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
21 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
2
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
21 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
3
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
Olahraga
16 jam yang lalu
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
4
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
Olahraga
15 jam yang lalu
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
5
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
4 jam yang lalu
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
6
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Olahraga
3 jam yang lalu
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Usai Beli Remote Tv dan Melihat Tayangan Vonis Ahok, Satpam "Rumah Lembang" Meninggal Dunia

Usai Beli Remote Tv dan Melihat Tayangan Vonis Ahok, Satpam Rumah Lembang Meninggal Dunia
Foto: Tribunews.
Selasa, 09 Mei 2017 22:14 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Seorang relawan sekaligus satpam yang biasa menjaga posko relawan pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, yaitu Gerard Samapaty, meninggal dunia usai mendengar vonis Ahok (sapaan Basuki) pada Selasa (9/5/2017) ini.

Relawan Ahok-Djarot, Nongandah Darol Mahmada, menceritakan bagaimana Gerard meninggal.

"Jadi ceritanya itu Pak Gerard itu TV-nya sebenarnya mati. Tadinya remote-nya itu enggak ada. Lalu ada tukang remote lewat rumahnya, dia beli," kata Nongandah seperti dikutip GoNews.co dari laman Kompas.com, Selasa (9/5/2017).

Nongandah baru saja melayat ke kediaman keluarga Gerard. Gerard meninggalkan istri dan 7 anak.

Nongandah mengatakan, Gerard akhirnya bisa menonton televisi usai membeli remote. Gerard menonton sidang vonis yang menyatakan Ahok bersalah dan langsung ditahan.

"Dia enggak sanggup dan langsung dia pingsan. Itu masih di depan tukang remote-nya," ujar Nangondah.

Anak Gerard mengetahui bahwa ayahnya pingsan dari penjual remote yang masih ada di rumahnya. Setelah beberapa lama, Gerard tidak bernapas lagi. Setelah dibawa ke bidan dekat rumah, Gerard dinyatakan meninggal.

"Jadi memang Pak Gerard ini meninggalnya karena dia kena jantung karena keputusan Pak Ahok langsung dipenjara," ujar Nangondah.

Nangondah mengatakan, biasanya Gerard menjadi petugas jaga di Rumah Lembang. Dia sebenarnya punya pekerjaan di salah satu perusahaan swasta.

Jenazah Gerard akan dibawa ke Sumba, NTT, tempat kelahirannya, dini hari nanti.

"Jam 1 pagi ini Pak Gerard mau diterbangkan ke tanah kelahirannya di Sumba. Itu wasiatnya kata istrinya," ujar Nangondah. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/