Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
Olahraga
21 jam yang lalu
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
2
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
Olahraga
21 jam yang lalu
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
3
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
16 jam yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
4
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Pemerintahan
18 jam yang lalu
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
5
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
Olahraga
17 jam yang lalu
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
6
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru 'Hit Me Hard and Soft'
Umum
15 jam yang lalu
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru Hit Me Hard and Soft
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Meski Brimob Sudah Minta Maaf ke Wartawan Antara, PPWI Minta Kapolri Berikan Sanksi Tegas ke Anggotanya

Meski Brimob Sudah Minta Maaf ke Wartawan Antara, PPWI Minta Kapolri Berikan Sanksi Tegas ke Anggotanya
Istimewa.
Senin, 19 Juni 2017 16:30 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Sebagaimana ramai diberitakan bahwa seorang wartawan Antara, Ricky Prayoga, mengalami nasib naas saat meliput pertandingan bola basket Indonesia Open 2017 di Jakarta Convention Center Senayan Jakarta, Minggu, (18/6/2017).

Ricky sempat mengalami kekerasan fisik oleh sekelompok oknum Brimob yang sedang berjaga di lokasi kegiatan. Hal itu dipicu oleh hal sepele, yakni hanya masalah saling pandang tatap mata antara Ricky dan seorang diantara Brimob tersebut.

Bahkan menurut pengakuan Ricky, seorang Brimob yang menyerangnya sempat berkata, "kita kokang (tembak - red) juga neh orang". Sesuatu yang amat ganjil, menunjukkan keangkuhan oknum polisi yang arogan, mentang-mentang menenteng senjata yang dibelikan rakyat.

Menanggapi kejadian pada sekitar pukul 15.00 wib tersebut, Ketua Umum PPWI Wilson Lalengke, menyatakan keprihatinannya dan meminta perhatian Kapolri agar memberikan pengajaran dan pendidikan kepada anggotanya, khususnya di satuan Brimob.

Sebab, menurut alumni PPRA-48 Lemhannas RI tahun 2012 itu, meskipun sudah meminta maaf, pihak Kapolri harus tetap menindak anggotanya tersebut.

Apalagi kata dia, anggota Polri di satuan Brimob, umumnya tidak memiliki kecerdasan intelektual, emosional, dan karakter yang memadai.

Berikut, tanggapan lengkap Ketum PPWI, yang juga merupakan trainer jurnalistik warga bagi ribuan anggota TNI/Polri, PNS, guru, siswa/mahasiswa, hingga wartawan, LSM, karang taruna, dan tukang ojek.

1. Di internal Polri sendiri, satuan yang kurang disukai, sama halnya dengan masyarakat umum alergi dengan unit ini. Alasannya sama, karena umumnya personil Brimob itu banyak yang angkuh, sok jagoan, merasa paling hebat di antara para polisi lainnya.

Hal itu tentu terkait langsung dengan kelengkapan mereka yang siang-malam tidur, makan, mandi, hingga jalan-jalan, pasti bersama senjata. Senjata brimob sekaliber dengan peralatan perang militer. Jadilah satuan brimob sombongnya minta ampun.

2. Parahnya, rata-rata anggota brimob itu tidak memiliki kecerdasan memadai. Doktrin brimob, hantam dulu, perkara lain diurus belakangan. Jadi, mereka tidak dibekali kemampuan berpikir cerdas, apalagi berpikir soal etika, moralitas, dan analisis dampak sebuah perbuatan, mereka hampir nol koma nol. Itulah brimob.

3. Jadi, menurut saya, masyarakat yang harus cerdas menyikapi oknum-oknum (yang hampir semuanya itu) brimob dalam interaksi di lapangan. Kalau ada gelagat yang menunjukkan kekurang-cerdasan dari oknum brimob, sebaiknya menjauh segera, jangan ladeni sepatah katapun, saya ulangi, jangan ladeni sepatah katapun!

4. Bagi wartawan, dan siapapun warga yang diperlakukan anarkis secara fisik, oleh oknum brimob itu, lapor propam segera. Semoga ada dokumentasi dari para wartawan lain tentang oknum-oknum brimob itu.

5. Harapan saya kepada Kapolri, berilah sedikit pengajaran dan pendidikan yang memadai bagi para anggota di unit brimob itu, agar tingkat kecerdasan mereka, baik secara intelektual maupun emosional dan karakter manusiawinya meningkat sedikit, walaupun hanya naik satu digit, dari 0,0 menjadi 0,1. Jangankan rakyat, TNI saja kesal melihat polah-tingkah para oknum brimob itu. (rls)

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/