Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Mencetak Pecatur Tangguh Butuh Dana Besar, Eka Putra Wirya: Terima Kasih PT Pertamina dan Bank Mandiri
Olahraga
22 jam yang lalu
Mencetak Pecatur Tangguh Butuh Dana Besar, Eka Putra Wirya: Terima Kasih PT Pertamina dan Bank Mandiri
2
Inara Rusli dan Virgoun Berdamai demi Anak
Umum
20 jam yang lalu
Inara Rusli dan Virgoun Berdamai demi Anak
3
Alyssa Soebandono dan Dude Harlino Sambut Kelahiran Buah Hati
Umum
20 jam yang lalu
Alyssa Soebandono dan Dude Harlino Sambut Kelahiran Buah Hati
4
Iqbaal Ramadhan Berbagi Karya dan Kegiatan Terbaru Lewat Saluran WhatsApp Khusus
Umum
20 jam yang lalu
Iqbaal Ramadhan Berbagi Karya dan Kegiatan Terbaru Lewat Saluran WhatsApp Khusus
5
Mauricio Souza Sebut Permainan Madura United FC Berkembang
Olahraga
19 jam yang lalu
Mauricio Souza Sebut Permainan Madura United FC Berkembang
6
Pesta Mewah Victoria Beckham Rayakan Ultah ke-50
Umum
20 jam yang lalu
Pesta Mewah Victoria Beckham Rayakan Ultah ke-50
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Meningkatnya Jumlah Perokok Anak Jadi Catatan Hari Anak Nasional 2017

Meningkatnya Jumlah Perokok Anak Jadi Catatan Hari Anak Nasional 2017
Ilustrasi.
Selasa, 25 Juli 2017 06:36 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Puncak perayaam Hari Anak Nasional (HAN) 2017  yang berlangsung 23 Juli lalu di Pekanbaru, menyisakan pekerjaan rumah bagi sejumlah pihak.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut perokok pemula (anak-anak) di Asia Tenggara, termasuk Indonesia jumlahnya terus meningkat. Itu disebabkan oleh harga rokok yang masih terlalu murah.

Oleh sebab itu, WHO menyarankan ada pengendalian penggunaan tembakau dengan meningkatkan pajak tembakau.

WHO dalam situs resminya www.searo.who.int menyebutkan, rokok sudah membunuh 7 juta orang tiap tahunnya di dunia. Khusus di Asia Tenggara, disebutnya mencapai 1,3 juta orang per tahun.

Direktur Regional WHO untuk Asia Tenggara Poonam Khetrapal Singh mengatakan, laporan terbaru mengenai epidemi tembakau global, sebanyak 63 persen populasi dunia sudah berada di bawah payung hukum satu ukuran pengendalian tembakau komprehensif yang dimandatkan oleh Framework Convention on Tobacco Control (FCTC).

Dia lantas mencontohkan Nepal yang pada 2015 sudah memperkenalkan peringatan kesehatan grafis terbesar di dunia soal peringatan tembakau. Pada 2016, India meluncurkan program penghentian tembakau secara nasional serta meningkatkan peringatan kesehatan grafis.

WHO yakin, kebijakan menekan iklan tembakau ditambah dengan meningkatkan pajak produk tembakau bisa menekan jumlah pengguna.

Meski, peningkatan pajak tembakau akan berdampak pada naiknya harga rokok. Periklanan, promosi dan sponsor tembakau juga menjadi faktor pendorong jumlah pengguna.

"Semua bentuk iklan langsung dan tidak langsung harus diakhiri. Tidak perlu lagi pemasaran karena menimbulkan kecanduan penyakit dan kematian di Wilayah Asia Tenggara," tegas Poonam.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Yohana Yambise menyatakan, ada lima perhatian utama yang dilakukan pihaknya saat ini. Salah satunya adalah meningkatnya jumlah perokok anak.

Dia beralasan rokok menjadi awal mula anak dapat melakukan tindak kekerasan.

"Karena saat kita melakukan kunjungan ke Lapas, awalnya mereka itu merokok, terus mencoba minuman keras, pakai narkoba hingga pornografi, dan akhirnya melakukan kekerasan jadi pelaku," ucap Yohana di Kantor Kementerian PPPA, Jakarta Pusat, Senin 18 Juli 2017. 

Yohana Yambise mengatakan, rokok dapat merugikan tumbuh kembang anak. Karena itu, masalah rokok, termasuk rencana kenaikan harganya menjadi Rp 50 ribu per bungkus perlu dipikirkan bersama.Menurut Yohana, penjualan rokok perlu dibatasi. Sebab selama ini anak-anak mudah mendapatkan rokok, terutama di warung-warung.

"Bila perlu penjualan rokok di warung perlu dibatasi supaya anak-anak sulit membeli," ucap Yohana.

Tidak hanya membatasi penjualan, Yohana juga mengusulkan untuk mengontrol dan memperketat penjualan rokok untuk memudahkan memantau peredarannya.

"Penjualan rokok seharusnya di supermarket, sehingga pembeli menjadi terbatas," ujar Yohana. ***

Sumber:Liputan6.com
Kategori:DKI Jakarta, Pemerintahan, Peristiwa, Umum, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/