Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Adelia Pasha Kemalingan di Paris, Tas Istri Pasha Ungu itu Raib
Umum
19 jam yang lalu
Adelia Pasha Kemalingan di Paris, Tas Istri Pasha Ungu itu Raib
2
Taylor Swift dan Travis Kelce Kepergok Bersantai Mesra di Pantai Bahamas
Umum
19 jam yang lalu
Taylor Swift dan Travis Kelce Kepergok Bersantai Mesra di Pantai Bahamas
3
Eva Mendes Mundur dari Dunia Akting Demi Anak
Umum
19 jam yang lalu
Eva Mendes Mundur dari Dunia Akting Demi Anak
4
Kalah Lawan Sri Lanka, Timnas Putra Bersiap Hadapi Korsel di Kualifikasi Grup B FIBA 3X3 Asia Cup 2024
Olahraga
18 jam yang lalu
Kalah Lawan Sri Lanka, Timnas Putra Bersiap Hadapi Korsel di Kualifikasi Grup B FIBA 3X3 Asia Cup 2024
5
Berkolaborasi dengan Galestra, Donner Buka Toko Flagship Pertama di Jakarta
Umum
19 jam yang lalu
Berkolaborasi dengan Galestra, Donner Buka Toko Flagship Pertama di Jakarta
6
Zayn Malik Rindu Kejayaan Masa Lalu
Umum
19 jam yang lalu
Zayn Malik Rindu Kejayaan Masa Lalu
Home  /  Berita  /  DKI Jakarta

Rektor Unsyiah Menurut Relawan Jokowi Layak Perkuat Kabinet Kerja, Ini Alasannya

Rektor Unsyiah Menurut Relawan Jokowi Layak Perkuat Kabinet Kerja, Ini Alasannya
Istimewa.
Kamis, 27 Juli 2017 20:13 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Untuk mempercepat dan menuntaskan implementasi 9 (sembilan) Program Nawacita untuk membantu Presiden Joko Widodo dibutuhkan Menteri yang dapat bekerja cepat, Tepat dan terukur kinerjanya dibawah arahan Presiden.

KoRP Jokowi Taiwan menegaskan, sebagai bagian dari anak bangsa yang bekerja dan tinggal di Luar Negeri, perlu memberikan dukungan, pertimbangan, saran, masukan agar bangsa Indonesia maju dan sejahtera dengan tetap menghormati Hak Prerogatif Presiden Jokowi untuk Mengangkat maupun Memberhentikan setiap Menteri sebagaimana yang diatur didalam UUD 1945.

Beberapa hal menjadi pertimbangan KoRP Jokowi Taiwan mengapa perlu mengganti Kementerian dibidang Agraria dan Kemetrian dibidang Pendidikan sebagai berikut:

I. Sektor Pertanahan

Sektor Pertanahan yang belum menyentuh target penerapan lahan pertanian untuk petani dan sertifikasi lahan yang masih lambat tercermin dalam Pidato Presiden Jokowi saat membuka acara Forum Ekonomi Umat yang diselenggarakan Majelis Ulama Indonesia, di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Sabtu, 22 April 2017 mengungkapkan dari 126 juta lahan baru 46 juta selama ini yahg sudah disertifikasi. Artinya dibutuhkan Menteri Agraria Tata Ruang/ Kepala BPN yang dapat merespon cepat proses Serifikasi Lahan.

"Kementerian Agraria Tata Ruang/ Kepala BPN belum terlihat signifikan progres target 5 juta sertifikasi lahan dari tahun 2016 hingga tahun 2017 yang ditargetkan Presiden Jokowi, sehingga disangsikan target pencapaian tersebut tercapai," ujar Ocha Hidayatulloh selaku Sekertaris Jenderal KoRP Jokowi kepada GoNews.co, Kamis (27/7/2017).

Disamping target lahan untuk pertanian belum banyak terlihat dukungan penuh Kementerian Agraria Tata Ruang/ Kepala BPN kepada Kementerian terkait dalam percepatan program mencetak lahan pertanian untuk Para Petani sebagaimana implementasi program Nawacita.

II. Sektor Pendidikan.

Saat membuka rapat terbatas pada tanggal 5 Oktober 2016, Presiden Jokowi memberikan arahan yaitu anggaran pendidikan bisa digunakan secara efektif dan tepat sasaran diantaranya memperbaiki infrastruktur pendidikan yang saat ini masih jauh dari harapan.

Dengan anggaran 20% APBN, Kementerian Pendidikan belum juga menunjukan kemampuan memberikan inovasi secara efektif dan tepat sasaran slaah satunya dibidang infrastruktur pendidikan untuk mengangkat kualitas pendidkan didaerah yang harusnya semakin baik.

Di samping itu sektor Pendidikan dasar yang belum menyentuh fundamental nilai-nilai Kebangsaan, Kebhinnekaan yang berlandaskan Pancasila sehingga kelak dapat berpotensi konflik horisontal anak bangsa kedepan.

Berdasarkan rekam jejak tokoh intelektual nasionalis ini dengan memperhatikan kemampuan pengalaman, Pendukung Setia Pancasila, serta Unsur Keterwakilan Daerah, dan juga alasan diatas, KoRP Jokowi Taiwan memberikan masukan dengan mengusulkan dan merekomedasikan nama-nama tersebut tersebut dibawah ini :

1. Agustin Teras Narang, Doktor Hukum dari UPH, Ketua Ikatan Alumni Universitas Kristen Indonesia (UKI) 2012-2015, Presiden Majelis Adat Dayak Nasional 2010-2015, Ketua Komisi II dan III DPR-RI (1999-2004, 2004-2005), Dua Periode menjabat Gubernur Kalimantan Tengah 2005-2015, tidak diragukan kesetiaannya terhadap NKRI, Pancasila dan Kebhinnekaan, mewakili rakyat Kalimantan yang belum ada dalam Kabinet Kerja Jokowi-JK, mempunyai kapasitas dan integritas untuk menduduki posisi Menteri Agraria Tata Ruang & Kepala Badan Pertanahan Nasional.

2. Prof Samsul Rizal, Rektor Universitas Negeri Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh, Doktor dari University of Technologi, Jepang, mampu mengangkat Akreditasi Unsyiah menjadi A, kelahiran Aceh, penulis aktif jurnal nasional maupun internasional dengan pengalaman kerja baik di tingkat Nasional dan juga Internasional, mewakili masyarakat Aceh, memiliki Kapasitas dan Integritas untuk posisi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

"Dari rekam jejak pengalaman dibidangnya, 2 (dua) nama calon menteri representasi daerah tersebut, diyakini dapat bekerja mempercepat target program prioritas Nawacita, khususnya dibidang Agraria dan bidang Pendidikan yang masih jauh dari harapan dan target Presiden Joko Widodo," pungkasnya. ***

wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77