Kali Pertama, Festival Busana dari Barang-barang Bekas di CFD Pekanbaru
Penulis: Muslikhin Effendy
Berbeda dengan kabupaten Jember, di kota Pekanbaru pada Minggu, (30/7/2017) turut menggelar acara Recycle Fashion Festival (RRF) di jalan Diponegoro pada saat car free day (CFD). Perhelatan ini menampilkan busana dari hasil daur ulang barang-barang bekas yang bertujuan pemanfaatan barang-barang bekas tersebut sebagai upaya mengeduksi masyarakat supaya tidak dengan gampang membuangnya.
Iven RRF yang pertama diselenggarakan ini menaja tema "Sampahku keren untuk Riau yang lebih hijau", dihadiri langsung oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Asman Abnur, Gubernur Riau (Gubri) H Arsyadjuliandi Rachman, Kapolda Riau Irjen Pol Zulkarnain dan ratusan masyarakat yang sangat antusias ingin melihat kegiatan tersebut.
Perhelatan Riau Recycle Fashion Festival yang diikuti 100 orang peserta itu, digelar oleh FKD-KG dan didukungan oleh Pemerintah Provinsi Riau, Polda Riau, IWAPI, dan bebeapa pihak lainnya memiliki tiga tujuan, pertama, berkaitan dengan pariwisata, kedua terkait dengan upaya menjaga lingkungan, dan yang ketiga dari sektor ekonomi kreatif kegiatan ini dapat memberikan dampak terhadap peningkatan ekonomi masayarakat.
Ketua panitia penyelenggara kegiatan ini Dodi Sarjana mengatakan, dalam teori pariwisata post modern Iven pariwisata bukan hanya menyajikan panggung yang mewah saja, tetapi bagaimana Iven itu bisa melibatkan banyak masyarakat. Dengan adanya teori tersebut, kegiatan Iven pariwisata milik kita bersama (masayarakat, red) bukan hanya kalangan elit tertentu.
"Kabupaten Jember punya JFC tetapi menggunakan pakaian yang sudah jadi, di kota Pekanbaru provinsi Riau juga punya Iven seperti itu tetapi menggunakan barang barang bekas," ujar Dodi Sarjana.
"Dengan adanya festival busana dari barang-barang bekas ini tentu saja akan menjadi daya tarik tersendiri untuk mendukung pariwisata di Riau dan mungkin secara nasional. Karena ini Iven dalam bentuk karnaval ini menjadi kegiatan langka," jelas Dodi.
Gubernur Riau H Arsyadjuliandi Rachman seusai acara mengatakan, kegiatan ini memicu ide dan kreatifitas masyarakat dan menjadi gagasan yang baik, karena banyak pihak yang terkait, dan akan menggerakan ekonomi kreatif.
"Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini. Harapkan kami kedepan Iven ini bisa kami dorong menjadi kegiatan yang lebih besar lagi ditahun-tahun mendatang sehingga akan mendorong dunia kepariwisataan, terutama menjadi daya tarik yang aktraktif untuk dikunjungi oleh para wisatawan yang ada di Indonesia ataupun dari mancanegara," kata Gubri yang biasa akrab disapa Andi Rachman.
Gubri juga menyampaikan, daur ulang barang bekas merupakan sebuah gagasan yang baik untuk memacu munculnya ide-ide kreatif masyarakat. Terlebih acara tersebut memang melibatkan masyarakat sebagai peserta festival.***
Kategori | : | Peristiwa, Pemerintahan, Riau |