Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
Olahraga
10 jam yang lalu
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
2
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
Pemerintahan
10 jam yang lalu
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
3
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
Hukum
10 jam yang lalu
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
4
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
Umum
10 jam yang lalu
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
5
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
Umum
10 jam yang lalu
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
6
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Umum
10 jam yang lalu
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Ganjar Pranowo: La Piye Tho, Mosok Uyah Kok Impor

Ganjar Pranowo: La Piye Tho, Mosok Uyah Kok Impor
Gubernur Ganjar Pranowo meninjau situs purbakala Stegodon (gajah purba) di Kabupaten Grobogan, Rabu 2 Agustus 2017. (tribun)
Kamis, 03 Agustus 2017 13:02 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
GROBOGAN - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menegaskan, Jateng harus menjadi pelopor kedaulatan pangan di antara seluruh daerah di Indonesia.

"Jateng harus jadi pelopor kedaulatan pangan, 'mosok yo uyah ndadak' (masa garam saja) impor," kata Ganjar di sela penutupan TNI Manunggal Masuk Desa Tahun 2017 di Desa Karangsari, Kecamatan Brati, Kabupaten Grobogan, Rabu (2/8).

Ganjar menyebutkan, dua pertiga luas Indonesia merupakan laut, tapi belum bisa mencukupi kebutuhan garam di tingkat nasional.

"Sayang kita belum bisa memenuhi kebutuhan garam dan dalam waktu dekat pemerintah akan melakukan impor garam, 10 Desember 2017 impornya masuk sebanyak 75 ribu ton garam," ujarnya.

Menyikapi hal tersebut, Provinsi Jateng khususnya daerah yang berada di sepanjang jalur pantai utara Jawa berencana memproduksi garam.

"Kita akan coba buat garam di seluruh pantura, kita juga akan lihat garam yang dibuat tidak dari air laut, ada di daerah Bledug Kuwu, Grobogan, punya garam yang spesifik," ucapnya.

Menurut mantan anggota DPR RI itu, produktivitas garam rakyat Jateng merupakan nomor dua setelah Provinsi Jawa Timur. Meski demikian, itu belum mampu berkontribusi untuk pemenuhan kebutuhan nasional.

"Oleh karena itu, pemerintah harus segera mengambil langkah atau kebijakan guna mengatasi persoalan tersebut, termasuk menyatukan akademisi, pelaku bisnis, dan pemerintah," terang dia.

Ketiga komponen itu, kata Ganjar, diharapkan dapat bergerak cepat mewujudkan kedaulatan pangan khususnya komoditas garam. ***

Sumber:tribun jateng
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Ekonomi, Pemerintahan, Jawa Tengah
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/