Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
Pemerintahan
10 jam yang lalu
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
2
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
DKI Jakarta
10 jam yang lalu
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
3
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
Olahraga
8 jam yang lalu
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
4
Pemprov DKI Raih Provinsi Terbaik Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah
Pemerintahan
10 jam yang lalu
Pemprov DKI Raih Provinsi Terbaik Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah
5
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
Olahraga
7 jam yang lalu
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
6
Gelar Acara Halal Bihalal, Ketua Umum KK Inhil Ajak Semua Pihak untuk Bersatu
Umum
17 jam yang lalu
Gelar Acara Halal Bihalal, Ketua Umum KK Inhil Ajak Semua Pihak untuk Bersatu
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Hidayat Nur Wahid: Pendahulu Kita Adalah Pendakwah Sekaligus Pejuang

Hidayat Nur Wahid: Pendahulu Kita Adalah Pendakwah Sekaligus Pejuang
Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid. (Istimewa).
Kamis, 28 September 2017 11:20 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengatakan dalam berceramah para pendakwah akan menemukan banyak tantangan. Meski demikian bila berdakwah dilakukan dengan penuh kesabaran maka akan mampu membawa perubahan di masyarakat.

"Dakwah bisa mengubah masyarakat dari yang sifatnya individualistik menjadi masyarakat yang rahmatan lil alamin," ujar HNW dalam orasi ilmiah di hadapan wisudawan Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah Mohammad Natsir, Jakarta, Kamis (28/9).

Diceritakannya, ketika Nabi Muhammad SAW hendak mengutus sahabat berdakwah ke Yaman, Rasulullah bertanya apa pegangan untuk berdakwah. Sahabat menjawab, pegangan berdakwah adalah Al Quran, Sunah Rasul, dan berijitihad yang tidak melampaui batas. "Ketiga hal tersebut merupakan dasar berdakwah yang luar biasa," ujarnya.

Ketika pegangan tersebut dijadikan acuan sebab kondisi tempat dakwah bermacam-macam kondisinya. "Nanti anda akan berdakwah di daerah perbatasan, pulau-pulau kecil, atau daerah minim informasi," paparnya.

Diungkapkan, Islam masuk ke Indonesia pada tahun 64 Hijrah atau pada Abad VI. Ini dibuktikan pada Prasasti di Barus, Sumatera. Menurut HNW, nusantara adalah wilayah yang ramah dan terbuka. "Dengan demikian dakwah bisa dilakukan dengan penuh keramahan," ujarnya.

HNW pun menyebutkan dakwah yang dilakukan Wali Songo sangat luar biasa. "Dengan demikian dakwah Islam terbukti dilakukan tanpa pertumpahan darah," lanjutnya.

Dakwah di Indonesia, menurut HNW lagi dilakukan terus menerus bahkan di masa kebangkitan nasional hingga menjelang Indonesia dan saat merdeka, tokoh dan organisasi Islam melakukan kegiatan dakwahnya. Sebelum ada Budi Utomo, sudah ada organisasi Islam, Jamiah Khair, yang tidak hanya melakukan dakwah namun juga membangkitkan nasionalisme Indonesia.

Lebih lanjut dikatakan, tokoh-tokoh Islam seperti Ahmad Dahlan, Cokroaminoto, Wahab Chasbullah, Mohammad Natsir dan yang lainnya tidak sekadar berdakwah namun juga membangkitkan nasionalisme. "Jadi dakwah juga menghadirkan nasionalisme Indonesia merdeka," tegasnya.

Dalam akhir kata, HNW mengatakan, tantangan masyarakat sekarang sangat kompleks. Untuk itu diharapkan dalam berdakwah harus menggunakan cara-cara ilmiah. "Gunakan ilmu dakwah yang diperoleh dari kampus ini," papar politisi senior PKS ini.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/