Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PSM Makassar dan Borneo FC Resmi Ikuti ASEAN Club Championship
Olahraga
4 jam yang lalu
PSM Makassar dan Borneo FC Resmi Ikuti ASEAN Club Championship
2
Gerindra Siapkan Empat Tokoh Ini untuk Pilkada DKI
Pemerintahan
4 jam yang lalu
Gerindra Siapkan Empat Tokoh Ini untuk Pilkada DKI
3
Haris Muhammadun Mantap Melaju Sebagai Wakil Wali Kota Tangerang
Pemerintahan
4 jam yang lalu
Haris Muhammadun Mantap Melaju Sebagai Wakil Wali Kota Tangerang
Home  /  Berita  /  GoNews Group

DPD: Perpres 90/2017 Menjawab Kerisauan Perawat Tentang Konsil Keperawatan

DPD: Perpres 90/2017 Menjawab Kerisauan Perawat Tentang Konsil Keperawatan
Istimewa.
Jum'at, 06 Oktober 2017 14:56 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Terbitnya Perpres 90/2017 tentang Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia (KTKI) bagi perawat Indonesia seakan menjadi hujan di tengah kemarau panjang. Meski telah diundangkan UU No. 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan, hingga pertengahan tahun 2017 lalu tak ada tanda-tanda bakal dibentuk Konsil Keperawatan.

Padahal Konsil Keperawatan sebagaimana perintah Pasal 63 harus sudah dibentuk selambatnya 2 (dua) tahun pasca UU Keperawatan. Jangankan membentuk Konsil Keperawatan menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) sebagai dasar hukum pembentukan Konsil Keperawatan sebagaimana diperintahkan oleh Pasal 52 ayat (3) saja, pemerintah seolah enggan.

Konsil Keperawatan adalah suatu badan otonom, mandiri, non struktural yang bersifat independen. Tujuan dibentuk Konsil Keperawatan ini adalah, untuk meningkatkan mutu praktik keperawatan dan untuk memberikan pelindungan serta kepastian hukum kepada perawat dan masyarakat.

Sedangkan fungsi Konsil Keperawatan sebagai pengaturan, penetapan, dan pembinaan perawat dalam menjalankan praktik keperawatan. Jadi keberadaan Konsil Keperawatan menjadi keharusan dan tidak dapat ditunda.

Oleh karena itu, meski mengalami keterlambatan cukup lama, Komite III DPD RI sangat pengapreasiasi ditekennya Perpres tersebut.

Pertama, sebagai representasi masyarakat dan daerah, Komite III DPD RI yang beberapa tahun lalu menginisiasi RUU Keperawatan, selalu menerima curhatan perawat seluruh Indonesia yang terwadahi dalam PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia) perihal kerisauan dan kegelisahan terkait keberadaan Konsil Keperawatan. Oleh karena itu pembentukan Konsil Keperawatan selalu menjadi fokus perhatian dan desakan Komite III dalam setiap rapat kerja dengan Kementerian Kesehatan.

Kedua, meski substansi Perpres mengatur KTKI, namun untuk Konsil Keperawatan telah menyesuaikan UU Keperawatan. Diharapkan dalam implementasinya Konsil Keperawatan tetap mengedepankan kemandiran dan proporsionalitas, demikian disampaikan oleh Fahira Idris, Ketua Komite III DPD RI dalam release-nya kepada media (Jakarta, 04/10/17).

Komite III DPD RI juga menekankan masih ada segudang pekerjaan rumah pasca terbitnya Perpres 90/2017 yakni pembentukan Konsil Keperawatan itu sendiri.

"Terbitnya perpres harus segera diikuti dengan tindakan-tindakan konkrit pemerintah untuk membentuk Konsil Keperawatan antara lain perihal susunan keanggotaan Konsil yang sesuai dengan komposisi sebagaimana ketentuan UU Keperawatan, kesekretariatan konsil sebagai unit pendukung dan pendanaan," ujar Fahira Idris.

Selain itu, beberapa peraturan pelaksanaan lainnya dari UU Keperawatan harus segera diterbitkan oleh pemerintah.

Fahira juga berharap tidak ada lagi keterlambatan atau penundaan pembentukan organ pendukung Konsil Keperawatan maupun peraturan pelaksanaan lainnya dari UU Keperawatan.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/