Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Terima Kedatangan Tim Red Sparks, Menpora Dito Harap Berdampak Besar untuk Voli Indonesia
Olahraga
18 jam yang lalu
Terima Kedatangan Tim Red Sparks, Menpora Dito Harap Berdampak Besar untuk Voli Indonesia
2
Gebrakan Menpora Dito Bangkitkan Industri Olahraga dan Prestasi Olahraga Bola Voli Indonesia
Olahraga
13 jam yang lalu
Gebrakan Menpora Dito Bangkitkan Industri Olahraga dan Prestasi Olahraga Bola Voli Indonesia
3
Ditanya Soal Kontrak Musim Depan, Megawati Hangestri: Masih Rahasia
Olahraga
14 jam yang lalu
Ditanya Soal Kontrak Musim Depan, Megawati Hangestri: Masih Rahasia
4
Red Sparks Incar Wilda Siti Nurfadhilah
Olahraga
14 jam yang lalu
Red Sparks Incar Wilda Siti Nurfadhilah
5
Kondisi Tukul Arwana Mulai Membaik Menuju Kesembuhan
Umum
12 jam yang lalu
Kondisi Tukul Arwana Mulai Membaik Menuju Kesembuhan
6
Film Dokumenter tentang Kisah Celine Dion Segera Tayang
Umum
12 jam yang lalu
Film Dokumenter tentang Kisah Celine Dion Segera Tayang
Home  /  Berita  /  GoNews Group
Warta Istana

Tiga Tahun Jokowi-JK, Menko Luhut: Ekonomi Kita Bisa Tumbuh 6,1 Persen

Tiga Tahun Jokowi-JK, Menko Luhut: Ekonomi Kita Bisa Tumbuh 6,1 Persen
Luhut Binsar Panjaitan. (istimewa)
Rabu, 18 Oktober 2017 20:19 WIB
JAKARTA - Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2017 ini bisa mencapai 5,2 persen.

Hal ini menurutnya ditopang oleh program prioritas yang telah mulai jalan dengan baik, antara lain, infrastruktur jalan, trans Papua, bandara, tol laut, dan lain-lain.

Sektor maritim sudah jalan dengan baik, tambah Luhut. Tol laut yang dicanangkan Presiden Joko Widodo, bisa memangkas biaya logistik Indonesia yang dikenal sangat tinggi. "Banyak hal sudah kita jalankan, penyelesaian pembangunan bandara, pelabuhan, destinasi wisata, dan lain-lain," katanya.

"Sebenarnya, kita bisa saja tumbuh 6,1 persen itu kalau kita hanya memperhatikan pembangunan Jawa Sentris. Tapi, Presiden Joko Widodo memilih untuk menjalankan Program Indonesia Sentris, pembangunan di seluruh wilayah Indonesia, pembangunan di daerah pinggiran," tegas Luhut dalam diskusi Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) di Gedung Bina Graha, Kantor Kepala Staf Presiden (KSP) di Jakarta, Rabu (18/10/2017).

Acara dalam rangka Tiga Tahun Pemerintahan Jokowi-JK bertajuk "Pengembangan Ekonomi Maritim dan Peningkatan Produktivitas Sumber Daya Laut" dihadiri juga oleh Kepala KSP Teten Masduki, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, dan Menteri Pariwisata Arief Yahya.

Diskusi hasil kerjasama Kementerian Kominfo dan KSP ini dipandu Juru Bicara Presiden, Johan Budi. Terkait dengan potensi ekonomi, Menko Luhut berulangkali, menjelaskan potensinya yang besar.

Masalahnya adalah bangsa ini mengolahnya dengan benar. "Jangan melulu konflik internal, masalah kita di depan besar dan itu yang harus kita selesaikan agar ekonomi tumbuh dan masyarakat sejahtera. Kita harus bertarung dengan dunia luar untuk meyakinkan investor, naruh duit di sini,” jelas Luhut.

Indonesia, lanjut Luhut, punya potensi besar dan memiliki tingkat pertumbuhan tinggi. Terlebih setelah di 2014, Presiden Joko Widodo ambil keputusan untuk mengelola sektor maritim secara lebih serius. Ini akan memberikan dampak pertumbuhan lebih baik lagi.

"Pembentukan Menko Kemaritiman terlambat. Kenapa? Seharusnya ini dari dulu, sehingga bisa mengekspoitasi potensi yang ada, untuk kesejahteraan masyarakat," jelasnya.

Beberapa daerah bahkan memiliki tingkat pertumbuhan melebihi pertumbuhan nasional. Contohnya adalah Sulawesi Tengah bisa tumbuh 9,88 persen. "Ini karena ada Morowali, terkait tambang nikel yang tumbuh bagus. Harganya lagi tinggi," katanya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Peristiwa, GoNews Group, Ekonomi, Pemerintahan, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/