Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
14 jam yang lalu
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
2
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
18 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
3
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
17 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
4
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
15 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
5
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
15 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
6
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Olahraga
14 jam yang lalu
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Home  /  Berita  /  Sumatera Utara

Mahasiswa USU Tuntut Rektorat Evaluasi Satpam

Mahasiswa USU Tuntut Rektorat Evaluasi Satpam
Rabu, 25 Oktober 2017 08:40 WIB

MEDAN-Ratusan mahasiswa Universitas Sumatera Utara kembali berunjuk rasa pasca penganiayaan Immanuel Silaban. Jika sebelumnya, demonstrasi digelar di pintu masuk kampus, kali ini difokuskan di depan Gedung Biro Rektor USU.

Massa menuntut supaya rektorat bertanggung jawab atas kasus penganiayaan yang membuat Immanuel kritis. Selain itu, mahasiswa juga meminta rektorat melakukan evaluasi terhadap satpam kampus.

"Kami meminta rektorat bertanggung jawab dan ke depan tidak terjadi lagi kasus serupa," kata Gubernur PEMA FIB USU, Yosua Yordan Manalu di hadapan rekan-rekannya.

Setelah berorasi, pihak rektorat langsung turun menemui massa. Wakil Rektor V Bidang Pengelolaan Aset dan Usaha, Luhut Sihombing mengatakan, rektorat sudah membentuk tim investigasi internal.

"Terkait dengan pemukulan sudah kami serahkan kepada polisi. Kami sudah menyurati kantor urusan hukum untuk mendampingi dan melakukan investigasi atas kasus ini. Siapa pelakunya akan diketahui dari investigasi kepolisian. Mudah mudahan cepat diketahui siapa pelakunya," ucap Luhut.

Luhut juga mengungkapkan, biaya pengobatan Immanuel Silaban ditanggung pihak kampus. Pihaknya juga mengutuk tindakan kekerasan yang ada di dalam kampus. "Kami mengutuk keras tindakan kekerasan di kampus, siapa pun itu,” tegasnya.

Salah seorang peserta aksi, Aifo Purba, mempertanyakan soal CCTV yang ada di pos satpam. Karena menurutnya, CCTV itu adalah kunci dari kasus ini. "Ada persekongkolan, karena CCTV tiba-tiba rusak. Itu kunci dari kasus penganiayaan ini," ujarnya.

Tidak lama berselang, unjuk rasa yang berlangsung damai itu pun membubarkan diri setelah mendengarkan penjelasan Luhut.

Editor:Wen
Sumber:Analisa
Kategori:Sumatera Utara, Pemerintahan, Pendidikan, Peristiwa
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/