Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ramai-ramai Kecam Wasit, Baim Wong hingga Raffi Ahmad Suarakan #AFCCurangLagi
Olahraga
10 jam yang lalu
Ramai-ramai Kecam Wasit, Baim Wong hingga Raffi Ahmad Suarakan #AFCCurangLagi
2
Pejabat DKI Ini Bakal Mundur Sebagai ASN untuk Jadi Bupati Purwakarta
Pemerintahan
10 jam yang lalu
Pejabat DKI Ini Bakal Mundur Sebagai ASN untuk Jadi Bupati Purwakarta
3
Progres Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B di Pekan ke-31 Capai 10,43 Persen
Pemerintahan
9 jam yang lalu
Progres Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B di Pekan ke-31 Capai 10,43 Persen
4
Persiapkan Indonesia Hadapi Irak, Shin Tae-yong Optimistis Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
10 jam yang lalu
Persiapkan Indonesia Hadapi Irak, Shin Tae-yong Optimistis Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
5
Momen 26 Tahun BUMN, PLN Terus Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik di Jakarta
Pemerintahan
12 jam yang lalu
Momen 26 Tahun BUMN, PLN Terus Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik di Jakarta
6
Aditya Raih Norma GM, Eka Putra Wirya: PB Percasi dan Sponsor Bangga
Olahraga
7 jam yang lalu
Aditya Raih Norma GM, Eka Putra Wirya: PB Percasi dan Sponsor Bangga
Home  /  Berita  /  Sumatera Utara

Katanya Pembangunan Tol Listrik Akan Bantu Kurangi Defisit di Sumut

Katanya Pembangunan Tol Listrik Akan Bantu Kurangi Defisit di Sumut
Jum'at, 27 Oktober 2017 12:07 WIB

MEDAN-Pembangunan tol listrik dari Sumatera Selatan ke Sumatera Utara sudah hampir rampung. Saat ini PT PLN (Persero) sudah merampungkan infrastruktur tol listrik sampai ke Paya Kumbuh, Sumatera Barat, dan akan segera masuk ke Wilayah Sumut.

General Manager PT PLN (Persero) Wilayah Sumut, Feby Joko Priharto mengatakan, beban puncak listrik Sumut mencapai 2055 MW. Jika rampung, tol listrik akan menyumbang 400 MW.

"Karena itu jalur bebas hambatan. Kapasitasnya ekstra tinggi, 275 KV. Itu dari Sumsel. Karena di sana kaya akan energi, khususnya batubara," kata Feby, Kamis (26/10).

Menurut Feby, tol listrik tersebut lebih efisien. Karena, jika harus membawa batubara dari Sumsel ke arah Sumut, maka akan dibutuhkan biaya tambahan dan risikonya akan lebih tinggi.

"Syaratnya harus membangun transmisi tegangan ekstra tinggi 275 KV. Sekarang pembangunannya sudah sampai Payakumbuh, nanti ke Sidimpuan, ke Sarulla, Galang dan terus sampai ke Aceh. Kita harapkan Padangsidimpuan-Galang rampung akhir Desember tahun ini," ungkapnya.

Feby menjelaskan, pembangunan tol listrik ini juga diharapkan bisa menyuplai listrik hingga ke pelosok desa. Namun, pembangunannya masih terkendala dengan pembebasan lahan.

"Selain dari masyarakat, pembebasan lahan juga terkendala di perkebunan swasta. Ada beberapa perkebunan milik swasta yang menolak lahannya dilewati transmisi kita," jelasnya.

"Ya, kita sangat mengharapkan masyarakat dan perkebunan ini bisa bekerja sama. Tapi, tetap saja ada perkebunan swasta yang tidak mau. Padahal masyarakat ada banyak di sana," sambung Feby.

Selain membangun tol listrik, pengerjaan beberapa pembangkit di Sumut juga sedang dikebut. Seluruh pembangunan infrastruktur kelistrikan itu sudah diatur dalam Rencana Umum Penyelenggara Tenaga Listrik (RUPTL).

Sementara ini, defisit listrik di Sumut masih terbantu pasokan dari Kapal Marine Vessel Power Plant (MVPP) yang didatangkan dari Turki.

"Dari Sarulla itu sudah 2x110 MW. Tahun depan 110 lagi. Kemudian PLTP Sorik Marapi, kita harapkan di akhir tahun ini bisa menyuplai 35 MW. PLTA terbesar di Batang Toru. Itu 500 MW. Itu rencana jangka panjang," pungkas Feby.

Editor:Wen
Sumber:Analisa
Kategori:Sumatera Utara, Ekonomi
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/