Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
22 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
2
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
22 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
3
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
Olahraga
17 jam yang lalu
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
4
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
Olahraga
16 jam yang lalu
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
5
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
5 jam yang lalu
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
6
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Olahraga
5 jam yang lalu
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Inalillahi, Longsor di Kabupaten Bandung Hari Ini, Satu Keluarga Meninggal Dunia

Inalillahi, Longsor di Kabupaten Bandung Hari Ini, Satu Keluarga Meninggal Dunia
Dok. BNPB.
Selasa, 31 Oktober 2017 19:05 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Untuk kesekian kalinya, bencana longsor kembali terjadi dan menimbulkan korban jiwa. Bencana tanah longsor menimbun dua rumah, dimana satu rumah kosong penghuninya dan satu rumah berisi 4 orang di Kampung Muara RT 03/06 Desa Cipelah Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat pada Selasa (31/10/2017) pukul 00.00 WIB.

Satu keluarga terdiri atas suami istri dan dua anaknya meninggal dunia tertimbun longsor.

Satu keluarga yang meninggal dunia tersebut adalah Ujang Rukmana (40), Usu Hayati (35), Dini Nur Fadilah (10), dan Nanda (7 bulan). Korban sedang tertidur saat terjadi longsor.

Korban Usu Hayati ditemukan sedang memeluk Nanda dalam keadaan meninggal dunia. Saat ini seluruh korban longsor sudah dievakuasi dan telah dimakamkan di tempat pemakaman umum setempat.

Menurut informasi yang berhasil dihimpun GoNews.co dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), kondisi rumah korban berada di bawah lereng tebing 25 meter.

"Adanya hujan yang berlangsung sejak Senin siang hingga tengah malam menyebabkan tebing longsor dan menimpa rumah di bawahnya," ujar Sutopo Purwo Nugroho selaku Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Selasa (31/10/2017).

Lanjutnya, Jawa Barat adalah daerah rawan longsor. Hampir setiap tahun terjadi longsor dan menimbulkan korban jiwa dan kerugian ekonomi masyarakat. Kejadian tanah longsor di Jawa Barat selama tahun 2005-2017 telah terjadi sebanyak 994 kejadian yang menyebabkan 636 orang meninggal dunia, 611 orang luka-luka, dan 83.479 jiwa mengungsi dan menderita.

Sekitar 3 juta jiwa masyarakat tinggal di daerah rawan sedang hingga tinggi dari bahaya longsor di Provinsi Jawa Barat. Mereka tinggal di lereng-lereng perbukitan dan pegunungan yang rawan longsor dengan kemampuan mitigasi yang masih sangat terbatas.

"Daerah yang memiliki risiko sedang hingga tinggi longsor antara lain di Kabupaten Bogor, Sukabumi, Cianjur, Bandung, Bandung Barat, Garut, Sumedang, Tasikmalaya, Pangandaran, Ciamis, Subang, Kuningan, Majalengka dan Purwakarta," tandasnya.

Masih kata Sutopo, bencana longsor juga sering terjadi di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Selama tahun 2005-2017, di Jawa Tengah telah terjadi bencana longsor sebanyak  1.381 kejadian yang menyebabkan 546 orang meninggal dunia, 542 orang luka-luka, dan 31.040 orang menderita dan mengungsi.

Sedangkan di Jawa Timur selama tahun 2005-2017 terjadi longsor sebanyak 497 kejadian yang menyebabkan 139 orang meninggal dunia, 324 orang luka-luka, dan 187.547 orang menderita dan mengungsi.

"Masyarakat dihimbau untuk selalu meningkatkan kewaspadaannya menghadapi longsor. Pemerintah daerah agar meningkatkan sosialisasi dan memberikan informasi kepada masyarakat. Meningkatnya curah hujan selama musim penghujan akan meningkatkan pula ancaman bencana longsor. Puncak kejadian longsor umumnya pada bulan Januari," imbaunya.

Ia juga mengingatkan, agar masyarakat juga selalu memeriksa kondisi lingkungan sekitarnya apakah sudah ada tanda-tanda longsor seperti munculnya retakan-retakan tanah, amblesan tanah dan lainnya.

"Saat hujan deras, masyarakat yang tinggal di bawah lereng atau tebing hendaknya berjaga. Jika perlu mengungsi ke tempat yang aman untuk sementara waktu. Kenali bahayanya dan kurangi risikonya," pungkasnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/