Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Iwan Bule: Putusan MK Tepat, Tak Ada Cawe-Cawe Presiden di Pemilu 2024 Lalu
Politik
22 jam yang lalu
Iwan Bule: Putusan MK Tepat, Tak Ada Cawe-Cawe Presiden di Pemilu 2024 Lalu
2
Bernard van Aert Resmi Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
11 jam yang lalu
Bernard van Aert Resmi Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
3
PERBASI Panggil 14 Pemain untuk Ikut TC Tahap Kedua Timnas Basket U-18 Putri di Bali
Olahraga
11 jam yang lalu
PERBASI Panggil 14 Pemain untuk Ikut TC Tahap Kedua Timnas Basket U-18 Putri di Bali
4
PT Pertamina Siap Dukung PB Percasi Lahirkan Pecatur Andal
Olahraga
18 menit yang lalu
PT Pertamina Siap Dukung PB Percasi Lahirkan Pecatur Andal
Home  /  Berita  /  Lingkungan

Esa: Pedagang Kuliner Pujasera Pantai Padang Seperti Tumpukan "Sardencis"

Esa: Pedagang Kuliner Pujasera Pantai Padang Seperti Tumpukan Sardencis
Salah seorang pedagang di kuliner Pujasera Pantai Padang mengadukan minimnya sarana dan prasaran di tempat mereka berjualan.
Kamis, 23 November 2017 20:16 WIB
Penulis: Agib Noerman
PADANG - Kebijakan Pemko Padang yang merelokasi pedagang pantai Padang ke tempat kuliner Pujasera yang tergesa-gesa berdampak langsung bagi pedagang. Tempatnya yang kecil sehingga para pedagang yang berjualan kelihatan seperti "kaleng sardencis" yang tersusun, tidaj adanya sarana penerangan serta minimnya sarana MCK  adalah sesuatu yang biasa ditemukan di tempat kuliner Pujasera.

Beberapa sarana dan prasarana yang minim masih ditemui Maidestal Hari Mahesa, anggota DPRD Padang ketika meninjau langsung tempat relokasi pedagang di Pantai Padang. Menurut politisi Partai Persatuan Pembangunan ini, tempat kuliner Pujasera tidak representatif bagi pedagang. Esa, begitu panggilan akrab Maidestal, menyebut dalam merelokasi pedagang Pemko terkesan terburu-buru dan "memaksa" pedagang untuk pindah.

"Sarana dan prasarana belum memadai. Lokasi yang sempit dan membuat pedagang berdesak-desakan membuktikan Pemko tidak serius menangani persoalan pedagang di Pantai Padang," kata Esa kepada GoSumbar, Kamis (23/11/2017) di sela-sela kegiatan resesnya.

Esa menjelaskan, di lokasi kuliner Pujasera terdapat 49 pedagang yang menggantungkan kehidupan keluarga mereka dengan berjualan. Dengan kondisi tempat yang tidak representatif, penjualan pedagang menurun. Dampaknya, perekonomian keluarga pedagang tidak jalan.

"Banyak pedagang mengeluhkan kondisi mereka. Bahkan, dari pertemuan dengan pedagang terungkap ada yang anaknya sudah empat bulan tidak membayar uang sekolah. Kondisi ini memang cukup memprihatinkan," kata Esa.

Esa berharap kepada Pemko Padang terutama Walikota Mahyeldi untuk peka terhadap persoalan sosial seperti ini. Wako Mahyeldi, sebut Esa, jangan hanya mengejar prestise dengan meraih berbagai penghargaan tapi mengorbankan hak dasar warga Kota Padang.

Persoalan yang dihadapi para pedagang kuliner Pujasera menjadi catatan penting bagi Maidestal. Esa berjanji akan melaporkan langsung masalah ini ke walikota. "Fraksi PPP nanti juga akan merekomendasikan perbaikan kuliner Pujasera. Masalah ini akan dimasukan ke dalam pandangan Fraksi PPP di DPRD Padang," ungkap Esa.(agb)

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/