Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
Olahraga
6 jam yang lalu
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
2
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
Olahraga
7 jam yang lalu
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
3
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Pemerintahan
3 jam yang lalu
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
4
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
Olahraga
3 jam yang lalu
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
5
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
1 jam yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
6
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Olahraga
54 menit yang lalu
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Home  /  Berita  /  Lingkungan

Rantau Malin Garapan Palito Nyalo Raih Juara Nasional Festival Pertunjukan Media Tradisional

Rantau Malin Garapan Palito Nyalo Raih Juara Nasional Festival Pertunjukan Media Tradisional
Para pemain Cerita Rantau Malin dari Kelompok Seni Tradisi Adat Minangkabau Palito Nyalo foto bersama.
Jum'at, 24 November 2017 13:10 WIB
Penulis: Agib Noerman
PALEMBANG - Cerita Rakyat Rantau Malin yang digarap Kelompok Seni Tradisi Adat Minangkabau Palito Nyalo, Padang berhasil meraih juara nasional Festival Media Pertunjukan Rakyat Tingkat Nasional 2017 di Palembang. Kelompok Seni Tradisi Palito Nyalo memikat hati para juri pada yang dilaksanakan Kementerian Kominfo RI pada tanggal 22-23 November.

Tiga orang juri nasional, Tulus Subarjono, Robbi dan Azwar yang menilai penampilan dari 10 Provinsi antara lain tuan rumah Sumsel, Papua Barat, Jambi,Sumatera Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Kalimantan Barat, Papua, dan Sumut.

Kisah Rantau Malin mengungkap kehidupan kampung nelayan yang miskin dikuasai para tenggulak sehingga menyebabkan tidak adanya pendidikan. Mata pencaharian sebagai nelayan hanya untuk menghidupi kebutuhan sehari-hari, terkadang tidak mencukupi karena terbelit hutang.

Si Malin yang keturunan ninik mamak yang berpikiran maju ingin mengubah kehidupan masyarakat kampungnya. Namun, Si Malin tidak mampu melawan para tenggulak. Singkat, Malin memiliki kawan yang punya kecanggihan teknologi dan melihat kehidupan dunia luar yang sudah maju. Kehidupan dunia luar yang sudah maju menambah hasrat Si Malin merantau.

Cerita ini berbeda dengan hikayat Malin Kundang. Si Malin sukses di rantau dan pulang membangun kampung halaman. "Cerita Rantau Malin merupakan dekonstruksi cerita Malin Kundang," kata Dasrul, Ketua Palito Nyalo.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kota Padang, Suardi mengatakan Cerita Rantau Malin mampu menyampaikan pesan moral kepada masyarakat Indonesia. Selain itu, dalam membangun sebuah kampung halaman penggunaan teknologi informai sangat dibutuhkan.

"Penggunaan teknologi informasi membuka cakrawala berpikir masyarakat," jelas Suardi.

Piagam penghargaan dan tropi Palito Nyalo diterima langsung Kepala Dinas Kominfo Suardi, Kamis malam.

Kabid Komunikasi Statistik dan Pesandian Swesti Fanloni juga menyampaikan, Kelompok Palito Nyalo dari kota Padang, Sumatera Barat telah menunjukkan kemampuan berakting dipentas nasional. Bukti nyata telah dibentangkannya  dengan mengalahkan, 9 Provinsi lainnya di Indonesia, seperti tuan rumah Sumsel, Sumut, Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, D,I Yogyakarta, Kalimantan Barat, Papua dan Papua Barat.(***)

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/