Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
23 jam yang lalu
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
2
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
24 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
3
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Olahraga
23 jam yang lalu
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
4
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
Olahraga
20 jam yang lalu
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
5
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
Olahraga
18 jam yang lalu
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
6
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
Olahraga
14 jam yang lalu
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
Home  /  Berita  /  Umum

Pustu Tutup, Seorang Ibu Terpaksa Dibantu Bidan Praktik

Pustu Tutup, Seorang Ibu Terpaksa Dibantu Bidan Praktik
Warga Gampong Tanjong Seulamat, Peudada, Bireuen, Nurhafiza saat hendak melahirkan, harus ditanangani oleh bidan praktek di ruangan bekas gudang beras dengan kondisi seadanya, Sabtu (9/12/2017) [Joniful Bahri]
Sabtu, 09 Desember 2017 13:02 WIB
Penulis: Joniful Bahri
BIRRUEN - Seorang ibu melahirkan, Nurhafiza (32), terpaksa harus ditanangani bidan praktik dalam ruang bekas gudang beras dengan kondisi seadanya di Gampong Tanjong Seulamat, Kecamatan Peudada, Kabupaten Bireuen. Pasalnya, puskesmas pembantu (pustu) di gampong setempat dalam keadaan tertutup.
 
 
 
 

“Pustunya ada, hanya berjarak sekitar 20 meter dari rumah saya, tapi saat isteri saya mau melahirkan pustu tutup dan tak ada petugas,” kata suami Nurhafiza, Armia kepada GoAceh, Sabtu (9/12/2017).
 
Diakui Armia, ia sempat panik beberapa jam sebelum isterinya ditangani bidan praktik, lantaran dalam kondisi darurat.
 
Selanjutnya dirinya sempat menghubungi kepala Pustu Tanjong Seulamat, tapi malah ia menyarankan istrinya agar dibawa ke Puskesmas Peudada yang jarak 8 kilometer dari rumahnya dan kondisi jalan rusak parah.
 
“Saya sempat menghubungi kepala pustu, tapi malah disuruh bawa ke Puskesmas Peudada. Kan tidak mungkin saya bawa istri yang mau melahirkan dengan sepeda motor ke Puskesmas Pudada yang jaraknya 8 kilometer lebih, kemudian kondisi jalan juga rusak," keluhnya.
   
Sementara itu, Susi bidan praktik yang menolong istri Armia saat melahirkan mengaku, ia menangani pasien menggunakan fasilitas pribadi, sehingga setiap pasien melahirkan harus mengeluarkan biaya jasanya sebesar Rp500 ribu.
 
“Saya membuka praktik di sini, semua peralatan dan fasitas milik pribadi, jadi setiap pasien melahirkan tentunya harus membayar Rp500 ribu," sebutnya.

Editor:Kamal Usandi
Kategori:Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/