Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
13 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
2
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
11 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
3
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
12 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
4
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
14 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
5
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
11 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
6
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
14 jam yang lalu
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Home  /  Berita  /  Sumatera Utara

Katanya Sosok Etnis Jawa Mampu Raih Dukungan Suara Konkret di Pilgubsu

Katanya Sosok Etnis Jawa Mampu Raih Dukungan Suara Konkret di Pilgubsu
Rabu, 13 Desember 2017 13:33 WIB

MEDAN-Etnisitas menjadi salah satu hal yang patut dipertimbangkan untuk menentukan konfigurasi pasangan dalam Pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur Sumatera Utara (Pilgub Sumut) 2018.


Hal tersebut disampaikan oleh pengamat politik yang juga merupakan akademisi UIN SU Faisal Riza. 

"Konfigurasi pasangan figur itu harus mempertimbangankan, antara lain cluster etnisitas. Bagian dari pertimbangan agar kandidat itu menang atau bisa menang, salah satunya adalah suku-suku mayoritas," katanya. 

Meski menjadi pertimbangan yang cukup penting, salah satu etnis mayoritas di Sumatera Utara belum "tersentuh" oleh para Bakal Calon Gubernur, yaitu etnis Jawa.   
 
"Sementara kita tahu kalau di Sumut, etnis Jawa merupakan mayoritas," ungkap Faisal Riza. 

Berkaca dari dua Pilgub sebelumnya, yaitu pada tahun 2013 dan 2018, pasangan yang di dalamnya terdapat figur keterwakilan etnis Jawa, mampu meraih dukungan suara yang konkrit.  

"Misalnya, kalau belajar dari Pilgub 2008, pasangan Syamsul-Gatot itu representasi jawa. Di 2013 ada Gatot-Erry, Effendi-Jumiran Abdi, Gur Irawan-Sukirman. Pasangan yang memiliki representasi figur Jawa dalam dua pilgub terakhir mendapat dukungan suara konkret," jelas Faisal Riza.  

Meski terdapat tesis yang menyatakan bahwa etnis Jawa di Sumut bukan merupakan kelompok monolitik, Faisal Riza menekankan bahwa representasi Jawa sangat layak untuk dipertimbangkan. 

"Walaupun ada tesis yang menyatakan bahwa etnis Jawa di Sumut tidak monolitik, tetapi sekali lagi, cluster ini perlu dipertimbangkan," tandasnya.

Editor:Wen
Sumber:rmolsumut.com
Kategori:Sumatera Utara, Politik
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/