Pegawai DPRD Pelalawan Menangis Setelah Kirim Pulsa Jutaan, Ternyata Ini Penyebabnya
Penulis: Farikhin
Pegawai di Sekretariat DPRD Pelalawan ini menjadi korban penipuan dengan modus hipnotis via telepon seluler, Senin (11/12/2017).
Seseorang yang menghubunginya melalui telepon seluler didengarnya meminta pertolongan, ternyata hanyalah modus kejahatan.
Mila hanya dapat menangis dan menyesali apa yang sudah terjadi dengan dirinya, padahal uang yang ditranfer dalam bentuk pulsa ke pelaku kejahatan tersebut sedianya akan digunakan untuk membayar hutang.
Penipuan terhadap Mila berawal saat ia menerima telepon yang tersambung ke handphone miliknya sekitar pukul 17.00 WIB, saat pulang bekerja dari kantornya.
Disaluran telepon, suara seorang pria bermohon meminta tolong. Mila yang sedang mengendarai sepeda motor hendak pulang ke rumah dari tempat kerjanya langsung merespon permintaan pelaku.
Dalam percakapan, dengan nada ketakutan pelaku meminta tolong Mila untuk membantu menyelesaikan persoalan yang sedang dihadapinya. Mila terpelongo mendengarkan bujuk rayu pelaku, meski tidak menyebut nama dan hanya mengaku sebagai keluarganya.
Dituturkan Mila kepada GoRiau.com, Rabu (13/12/2017), si pelaku mengatakan sedang ditahan di SPBU Sorek, Pangkalan Kuras. Pria misterius itu bermohon agar Mila membantu mengirimkan sejumlah uang.
Uang tersebut sebagai tebusan dirinya yang sedang ditahan pihak keamanan SPBU. Mungkin karena dalam pengaruh hipnotis, Mila menuruti kemauan si penelpon.
Singkat cerita, meski tidak mengirim uang secara tunai namun Mila mengirimnya dalam bentuk pulsa yang nilainya mencapai Rp 1,3 juta.
"Padahal uang itu akan saya gunakan untuk membayar hutang. Apa boleh dibuat, sudah terjadi," tutur Mila menyesali kejadian yang menimpanya.***
Kategori | : | Hukum |