Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
19 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
2
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
20 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
3
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
Olahraga
14 jam yang lalu
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
4
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
Olahraga
14 jam yang lalu
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
5
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
2 jam yang lalu
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
6
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Olahraga
2 jam yang lalu
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Soal Penyelundupan Narkoba, Bamsoet: Tenggelamkan Kapalnya dan Hukum Mati Pelakunya

Soal Penyelundupan Narkoba, Bamsoet: Tenggelamkan Kapalnya dan Hukum Mati Pelakunya
Bamsoet bersama Panglima TNI saat mendengarkan penjelasan Kepala BNN, Budi Waseso. (dok. DPR)
Senin, 12 Februari 2018 01:02 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Pimpinan DPR mengacungkan jempol atas kerjasama TNI khususnya TNI Angkatan Laut, BNN, Polri dan Petugas Bea Cukai atas tertangkapnya kapal Sunrise Glory yang membawa 1 ton shabu lebih senilai Rp 2 triliun oleh TNI Angkatan Laut bekerjasama dengan BNN di perairan Indonesia, tepatnya di kawasan Batam, Kepri Rabu lalu.

Hari ini dalam kunjungan ke Batam bersama Panglima TNI, Kepala BNN dan Kabareskrim Polri, Pimpinan DPR mengapresiasi langkah Panglima TNI, Kapolri dan Kepala BNN yang telah bekerjasama bahu menbahu di lapangan dalam memburu para penyelundup kakap berkewarga negaraan Taiwan tersebut.

Menurut Ketua DPR Bambang soesatyo, sinergitas TNI, Polri, BNN dan pelibatan BIN, Bea Cukai dan pihak2 terkait lainnya sangat penting untuk mencegah masuknya kembali ribuan ton jenisbshabu dan berbagai jenis narkoba lain ke kawasan Indonesia.

"Narkoba adalah kejahatan kemanusiaan yang tidak perlu di toleransi. 1 ton lebih jenis shabu yang berhasil disita tersebut diperkirakan dapat merusak setidaknya 5 juta anak-anak bangsa kita. Sebagai pimpinan DPR RI saya berpendapat, tidak ada kata lain kecuali sebuah tindakan tegas yg harus dilakukan oleh negara. Yakni, tenggelamkan kapal tersebut dan hukum mati pelakunya," katanya, Minggu (11/2/2018).

"Ini tidak bisa kita biarkan lagi. Kenapa? Pertama, hal ini jelas menjadi bukti nyata bahwa negeri kita jelas menjadi market utama pemasaran narkoba khususnya shabu di kawasan asia.

"Ini bila kita tinjau dari sisi pemasarannya dan pasarnya. Jumlah yang kurang lebih satu ton bukan jumlah yang kecil, apalagi pengungkapan dalam skala besar ini bukan yang pertama. Artinya, dengan jumlah sebesar itu, sindikat meyakini bahwa barang haram ini pasti terserap pasar, dan ini sungguh sangat memprihatinkan," tandasnya.

Kedua, kata dia, ancaman narkoba nyata, bisa dibayangkan bila ini lolos, berapa banyak yang menjadi korban? Dan patut ditelusuri, mengingat asal dan bendera yang digunakan berasal dari negara yang sekawasan dengan kita, apakah ada indikasi adanya keterlibatan oknum negara tetangga, yang biasanya terkenal sangat ketat pengawasannya?

"Saya minta kepada aparat penegak hukum kita Polri, BNN dan TNI untuk menggunakan sumber daya yg kita miliki dan mencari tahu soal ini. Kita bangsa yang besar, akan sangat memalukan bila hal seperti ini kembali terulang, bila memang mereka tidak mengetahui tentu kita akan menganggap hal ini murni upaya sindikat, namun bila ada indikasi keterlibatan perangkat atau oknum negara dlm hal ini, tentu kita harus mengambil langkah-langkah lain yang diperlukan untuk itu," tukasnya.

Ketiga kata Bamsoet, dari sisi penegakan hukum, ini menunjukkan bahwa penegakan hukum di Indonesia memang harus disandarkan pada perlunya kerjasama dan sinergitas antar lembaga, saya mengapresiasi semua pihak yang terlibat, TNI, BNN, Bea Cukai, Polri maupun lembaga lainnya. Ini lanjutnya, menjadi refleksi bahwa narkoba memang menjadi musuh kita bersama, dan tentu kita tidak mau ada lembaga yg berpangku tangan atau bahkan tutup mata, ini tanggungjawab kita bersama. Karena tutup mata akan situasi ini sama juga dengan berkhianat pada bangsa dan negara.

"Jadi, intinya saya meminta kepada semua pihak, mari kita berikan perhatian kita kepada permasalahan narkoba ini. Aparat penegak hukum agar bekerja lebih profesional lagi. Pada level atas tingkatkan sinergisitas yg dapat diturunkan ke bawah. Kerjasama mutlak dilakukan karena resource yg ada pada masing-masing institusi akan dapat saling melengkapi," pintanya.

Pada level pelaksana di lapangan, saran Bamsoet, jangan lagi ada permainan-permainan yang melemahkan kepercayaan masyarakat pada penegakan hukum. Perkuat juga upaya pencegahan kita, khususnya di kalangan muda.

Pemerintah khususnya pemerintah daerah pinta Bamsoet, jangan lagi beranggapan bahwa narkoba itu musuh yang masih jauh, narkoba sudah ada di depan pintu rumah kita, BNN, Polri, TNI tidak akan bisa sendirian. Intinya, ini adalah tanggungjawab kita bersama. Dan nyatakanlah mulai hari ini, perang terhadap narkoba!.

"DPR hadir untuk membangunkan kepedulian seluruh elemen bangsa, bahwa ancaman narkoba itu nyata. Pengungkapan hari ini bukan pengungkapan biasa. Ini kode keras bahwa kita telah masuk ke zona perang melawan narkoba. Jangan ada lagi institusi atau oknum yang bermain," pungkasnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/