Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
Umum
20 jam yang lalu
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
2
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film "That '90s Show" Season 2
Umum
20 jam yang lalu
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film That 90s Show Season 2
3
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
Umum
20 jam yang lalu
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
4
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
Olahraga
18 jam yang lalu
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
5
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
Pemerintahan
20 jam yang lalu
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
6
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Olahraga
17 jam yang lalu
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Ketua DPR: Tindak Tegas Pelaku Kekerasan di Gereja Sleman, Jogya

Ketua DPR: Tindak Tegas Pelaku Kekerasan di Gereja Sleman, Jogya
Bamsoet saat mendatangi Gereja di Yogya. (dok. DPR).
Senin, 12 Februari 2018 01:14 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Ketua DPR Bambang Soesatyo dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mendatangi Gereja Katolik Santa Lidwina di Jalan Jambon, Bedhog, Gamping, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta setelah terjadi penyerangan oleh seorang pemuda bersenjata tajam saat ibadah Misa berlangsung, Minggu (11/2/2018).

Baik Bambang maupun Hadi bersama Kabareskrim dan Kepala BNN setibanya di Gereja langsung masuk ke dalam ruangan utama gereja dan bertemu baik dengan pengurus gereja maupun aparat keamanan setempat.

Kejadian penyerangan tersebut bermula pada Minggu, 11 Februari 2018 sekira pukul 07.30 WIB seseorang tidak dikenal yang kemudian diketahui bernama Suliyono (22) warga Krajan Rt02/Rw 01 Kandangan, Pesanggrahan Banyuwangi, Jawa Timur.

Kapolres Sleman AKBP Firman Lukmanul Hakim mengatakan, saat itu pelaku masuk dari pintu gereja bagian barat langsung menyerang korban Martinus Parmadi Subiantoro dan mengenai punggung sehingga jemaat yang berada di belakang/ kanopi membubarkan diri.

"Pelaku kemudian masuk ke gedung utama gereja sambil mengayun ayunkan senjata tajam sehingga para jemaat juga membubarkan diri. Selanjutnya pelaku berlari ke arah koor dan langsung menyerang romo Prier yang sedang memimpin misa dan pelaku masih menyerang para jemaat yang masih berada di dalam gereja dan mengenai korban Budi Purnomo," katanya.

Firman mengatakan, petugas Polsek Gamping yang dihubungi melalui telepon selanjutnya mendatangi TKP, Aiptu Munir mencoba melakukan negosiasi kepada pelaku agar menyerahkan diri namun pelaku berusaha menyerang petugas sehingga petugas mengeluarkan tembakan peringatan dan pelaku masih saja menyerang petugas mengenai tangan Aiptu Munir dan akhirnya timah panas terpaksa di tembakan ke paha pelaku.

Sedangkan korban luka dalam kejadian tersebut yakni Budijono (44)warga Perum. Nogotirto Gamping Sleman mengalami luka sobek pada bagian kepala belakang da leher bagian belakang akibat senjata tajam.

Kemudian Romo Prier SJ alamat Asmi Bener Yogyakarta mengalami sobek pada kepala belakang akibat senjata tajam. Aiptu Munir warga Aspol Polsek Gamping mengalami luka pada tangan akibat senjata tajam.

Selanjutnya Martinus Parmadi Subiantara warga Nusupan Rt. 02 Rw. 28 Trihanggo, Gamping, Sleman mengalami luka pada punggung akibat senjata tajam.

Sementara itu, Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo mengutuk keras aksi kekerasan yang terjadi di Sleman, Jogjakarta. Tindakan persekusi ataupun kekerasan terhadap seseorang tidak pernah dibenarkan dalam hukum maupun ajaran agama manapun.

“Saya mengutuk keras tindakan penyerangan terhadap Romo Karl Edmund Priery yang menjadi korban penyerangan di Gereja Santa Lidwina, Bedog, Sleman” ujar Bamsoet bersama Panglima TNI Minggu (11/2/2018).

Bamsoet juga meminta masyarakat tidak terprovokasi atas tindakan ini. Masyarakat diminta tetap waspada terhadap upaya mengadu domba umat.

“Masyarakat Indonesia terkenal dengan budaya rukun dan guyub. Tidak ada dasar agama maupun budaya yang mendidik kita melakukan tindakan kekerasan. Saya harap masyarakat tidak terprovokasi, apalagi mengaitkan ini dengan kondisi sosial politik maupun keagamaan,” harap Bamsoet.

Bamsoet, meminta aparat kepolisian bergerak cepat agar tidak ada pihak-pihak yang memanfaatkan kejadian ini dengan kejadian sosial politik dan keagamaan.

“Tindakan kriminal ini harus segera diproses hukum. Jika polisi tidak bergerak cepat, saya khawatir akan ada pihak yang memprovokasi masyarakat kita sehinga kerukunan dan kedamaian bisa terganggu,” jelas Bamsoet.

Bamsoet yakin masyarakat Indonesia sudah cerdas dalam menilai situasi. Sehingga tidak akan mudah diadu domba.

“Saya tegaskan, negara kita tidak memberikan ruang toleransi bagi para pelaku tindakan kekerasan. Apalagi ini bisa mengganggu kerukunan dan keharmonisan dalam masyarakat. Saya harap polisi bisa segera mengusut tuntas hal ini,” ujar Bamsoet. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/