Buwas: Narkotika Juga Biayai Terorisme dan Human Traficking
Penulis: Dosaino Ariga
BLANGKEJEREN - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia, Komjen Pol Budi Waseso beserta rombongan, berkunjung ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gayo Lues (Galus), Minggu (25/2/2018).
Dalam kunjungannya tersebut, Buwas didampingi Bupati dan Wakil Bupati Gayo Lues beserta Forkopimda setempat.
Buwas menekankan, peredaran dan penyalahgunaan narkoba merupakan musuh bersama, sehingga cara penyelesaiannya dibutuhkan komitmen yang kuat. “Kita harus satu gerak untuk menyadarkan masyarakat terhadap penyalahgunaan narkoba ini,” katanya.
Komjen Pol Budi Waseso juga menjelaskan, kejahatan narkotika tidak hanya semata-mata untuk meraih keuntungan ekonomi saja, tetapi telah berkembang dengan motif membiayai kejahatan terorisme. Bahkan, kejahatan narkotika juga erat kaitannya dengan kejahatan perdagangan orang (human traficking).
“Setiap tahun ribuan orang dari seluruh dunia, dijebak dengan narkotika dan terjerumus dalam kejahatan perdagangan orang,” sampainya.
Selain itu katanya, narkotika juga bisa digunakan sebagai salah satu senjata dalam proxy war, untuk melumpuhkan sebuah bangsa. “Dalam sejarah, kita belajar dari perang candu di Cina, antara tahun 1834 sampai 1842 yang dampaknya, Cina jatuh ke tangan Inggris,” papar Buwas.
Oleh sebab itu, Program Grand Design Alternative Development (GDAD) yang akan dilaksanakan, sebutnya, merupakan salah satu usaha pencegahan untuk memutus mata rantai peredaran narkoba.
“Semoga, dengan adanya program ini, dapat menggerakkan roda perekonomian masyarakat Kabupaten Gayo Lues ke depan,” ujarnya.