Warga GS 5 Minas Barat Keluhkan tak Ada Listrik, Andi Rachman Langsung Telephone GM PLN Riau
Penulis: Ratna Sari Dewi
Diantaranya, Sudin Silalahi yang sudah 20 tahun lebih tinggal di GS 5 Minas Barat Kabupaten Siak. Namun sampai sekarang, belum juga menikmati penerangan listrik.
Menurut Sudin, ada sekitar seribuan kepala keluarga yang tinggal di kawasan yang termasuk konsesi PT Chevron tersebut. Karena itu, Sudin berharap, keluhan agar daerah tempat tinggalnya dialiri listrik bisa dipenuhi.
"Saya kalau masih bisa menangis, menangis pak. Karena itu, kami berharap pak, melalui kunjungan bapak hari ini kiranya dapat mencarikan solusi, bagaimana daerah kami bisa dialiri listrik," kata Sudin, Senin (5/3/18).
Sudin mengaku sudah mengadukan keluhan mengenai daerahnya yang sampai hari ini masih mengandalkan lampu teplok. Mulai dari Pemkab Siak mau pun anggota DPRD yang ada di daerah pemilihannya.
Namun sampai hari ini, persoalan klasik tersebut tak kunjung dipenuhi. Sudin berharap, melalui Cagubri Arsyadjuliandi Rachman ini, harapan untuk mendapatkan penerangan listrik tersebut bisa terwujud.
Sudin juga berkeluh kesah akibat tidak adanya listrik dikawasan tempat tinggalnya GS 5 Minas Barat. Setiap hari, anaknya belajar usai dari pulang sekolah setiap malam hanya bermodalkan penerangan lampu teplok.
"Tolonglah pak, dibuatkan saja tiang listrik kami sudah senang. Apalagi kalau listriknya nyala. Bayangkan saja pak, anak kami belajar dengan lampu teplok, bagaimana anak-anak pintar," ungkap Silalahi.
Sementara, Arsyadjuliandi Rachman usai mendengarkan keluh kesah warga Minas Barat tersebut langsung menelphone GM PLN Riau Kepri. Terungkap dari percakapan tersebut, GM PLN Riau Kepri menyatakan, sudah ada program pemasangan tiang dan penerangan dari PLN sendiri ke daerah GS 5 tersebut.
Hanya saja ada kendala tekhnis, dimana PT Chveron meminta pemasangan tiang listrik PLN tersebut agar diberi jarak 15 meter dari jaringan yang dimilikinya.
Arsyadjuliandi Rachman sendiri mengaku berani menggaransi, persoalan listrik yang dikeluhkan warga tersebut akan segera teratasi. Hal ini juga sesuai dengan program Pemprov Riau dan PLN yang akan menargetkan 2019 nanti seluruh desa di Riau sudah dialiri listrik.
"Saya langsung telephon pak GM PLN barusan. Udah mau pasang tiang listrik. Tapi karena belum disetuji Chevron. Karena ada masalah tekhnis soal pemasangan tiangnya. Sekarang PLN dan Chevron sedang nego soal pemasangan. Sesuai dengan target kita bersama PLN, akhir 2019 seluruh desa di Riau sudah dialiri listrik," jelas Arsyadjuliandi Rachman. (rls)