Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
13 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
2
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
12 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
3
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
10 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
4
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
10 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
5
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Pemerintahan
10 jam yang lalu
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
6
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
11 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Home  /  Berita  /  Sumatera Utara

Terkait Harimau Ditombak di Madina, Ada Dugaan Perburuan Liar Kata BBKSDA

Terkait Harimau Ditombak di Madina, Ada Dugaan Perburuan Liar Kata BBKSDA
Selasa, 06 Maret 2018 11:29 WIB

MEDAN - Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara, Hotmauli Sianturi, curiga atas tewasnya seekor Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) di Desa Bankelang, Kecamatan Batang Natal, Kabupaten Mandailing Natal, Minggu (4/3).

Ia menduga ada perburuan liar dibalik aksi pembunuhan Harimau Sumatera tersebut. Hotmauli menjelaskan, indikasi mengenai dugaan adanya perburuan liar karena melihat kondisi bangkainya.

"Dari penyelidikan diketahui terdapat beberapa bagian tubuh satwa dilindungi itu hilang. Seperti kulit bagian dahi dan muka, kulit dan kuku kedua kaki belakang, kulit bagian ekor, dan satu juga taring bawah sebelah kanan hilang," jelasnya.

Dari hasil bedah untuk Harimau Sumatera berjenis kelamin jantan, dan diperkirakan berusia 2-3 tahun dengan panjang 248 cm dan tinggi 104 cm itu terdapat juga bekas luka lama di bagian kepala di bawah telinga. Ada lubang sebanyak enam lubang.

Indikasi perburuan liar sangat kental dalam kasus ini. Sebab, kata dia, jika hanya didasarkan pada ketakutan warga maka pembunuhan terhadap satwa sudah cukup.

"Kalau hanya untuk mempertahankan diri dengan alasan keamanan. Dimatikan saja kan cukup. Ini kok bisa diambil organ-organ tubuhnya. Ini yang membuat kita curiga," ungkapnya.

Sebelum mengamankan Harimau, beberapa petugas sempat disekap warga. Tim yang mengalami pelecehan verbal dengan dimaki dan dipaksa menandatangani kesepakatan.

Adapun isi kesepakatan tersebut antara lain tidak menuntut jika dilakukan pembunuhan terhadap satwa buas oleh masyarakat dan aparat keamanan demi keamanan warga.

Editor:wen
Sumber:analisa
Kategori:Sumatera Utara, Pemerintahan, Peristiwa, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/